13 May 2020

6 Hal Yang Dirindukan pada Ramadhan Tahun Ini

Untuk pertama kali dalam sejarah, saya dan mungkin kita semua mengalami momen Ramadhan yang berbeda dari tahun-tahun sebelumnya. Karena adanya pandemi Covid-19, Pemerintah Indonesia pun memberlakukan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB). Suami saya bekerja dari rumah, anak-anak sekolah di rumah. Saya ... selama 24 jam juga berada di rumah. Hal ini sudah berlangsung berminggu-minggu. Meskipun pada dasarnya saya 'anak rumahan" namun tetap saja ada yang saya rindukan. yaitu bertemu dan berkumpul dengan orang-orang. Meskipun begitu, alhamdulillah (apapun keadaannya tetap disyukuri) saya masih bisa silaturahmi setiap hari dengan orang tua, saudara, dan teman-teman secara virtual, bisa melalui media sosial, chat, maupun video call.



Kondisi Ramadhan tahun ini membuat saya rindu akan hal-hal "receh" yang sebelumnya sering dilakukan. Diantaranya:

Ngabuburit

Tahun-tahun sebelumnya, sambil menunggu waktu berbuka puasa, saya bisa ngabuburit seperti nyari makanan untuk ta'jil atau sekedar jalan sore di taman. Sedangkan tahun ini, takjil lebih banyak saya buat sendiri di rumah. Meskipun dulu nggak terlalu sering ngabuburit, tapi kalo dibatasi jadinya 'kan kangen.

Buka Bersama

Tahun-tahun sebelum ini, biasanya banyak undangan buka bersama. Mulai dari teman ngaji, teman sekolahnya anak-anak, ibu-ibu RT, hingga teman-teman blogger. Banyak event blogger yang diadakan pada bulan Ramadhan. Keseringan mendapat undangan event sekaligus bukber hingga saya harus memilah mana yang mau dihadiri mana yang enggak. Harus tahu prioritas dan bagi waktu karena keluarga juga ingin saya berbuka bersama mereka. Sementara tahun ini, meski rindu buka bersama di luar, saya bersyukur karena setiap hari jadi berbuka bareng keluarga.

Dalam kondisi Physical Distancing dan PSBB, events bloggers nggak ada yang diselenggarakan secara offline, semua dilakukan melalui online. Agak kangen bukber bareng blogger jadinya, hehe. Pun dengan kolaborasi bloggers saat membuat konten dan video.

Lagu "Ramai Sepi Bersama" karya kolaboratif bersama 4 musisi: Baskara Putra (Hindia), Kunto Aji, Yura Yunita dan Sal Priadi mengingatkan saya ketika kolaborasi dengan blogger lain. Video ini relevan banget dengan kerjaan blogger yang mengandalkan kuota dan koneksi untuk berkomunikasi. Video tersebut pun dilakukan lewat platform chat, video call, dan email selama proses produksi. Gak nyangka kalau itu dilakukan di rumah masing-masing soalnya hasilnya bagus banget dan menginspiras. See? PSBB tidak menghalangi kita untuk berkarya dan berkolaborasi. Kita tetap bisa menciptakan karya positif meskipun sama-sama tak bisa keluar rumah.

video pembuatan "Ramai Sepi Bersama"



Tarawih di Masjid

Pemberlakuan PSBB tak terkecuali dengan tempat ibadah. Sholat berjamaah, sholat Jum'at, sholat Tarawih dan bahkan nanti sholat Ied juga ditiadakan. Masjid-masjid di sini sepi. Setelah Isya' -yang biasanya ramai, kini sepi.

Menghadiri Kajian Ilmu

Saya rindu teman-teman liqo saya yang biasanya sepekan sekali berkumpul dan mengaji bersama, kini enggak. Saya juga rindu menghadiri kajian ilmu yang diadakan di masjid-masjid. Biasanya datang ke DT atau MPI, sementara ini enggak bisa. Saya juga rindu i'tikaf di masjid Habiburrahman Bandung.
Alhamdulillah, dalam kondisi seperti ini masih bisa hadir di kajian ilmu secara online, masih bisa menyimak para ustadz/ustadzah secara live streaming maupun melihat videonya di Youtube.

Masih bisa #SilaturahmiSetiapHari melalui Video Call


Membagikan Takjil di Jalanan

Tahun lalu dan tahun-tahun sebelumnya, saya dan teman-teman di komunitas secara rutin membagikan ta'jil di jalanan. Sebagai gantinya, tahun ini berbagi makanan lewat online saja dengan bantuan ojek online atau membelikan paket berbuka untuk ojol itu sendiri.

Mudik

Hal yang paling saya rindukan adalah mudik ke kampung halaman. Sebagai anak perantauan, setiap tahun yang selalu dinanti adalah moment mudik. Biasanya pulang ke rumah orang tua seminggu sebelum lebaran sehingga saya masih bisa buka puasa bareng orang tua. Kemudian momen Idul Fitri dimana saya bisa sungkeman dengan orang tua. Nanti gimana ya?

Sedih banget tahun ini nggak mudik, tapi nggak perlu sampai berlarut-larut. Alhamdulillah kedua orang tua mengerti dan menyarankan agar saya taat dengan peraturan pemerintah. Saya juga bersyukur, saya masih bisa silaturahmi dengan orang tua dengan video call. Masih bisa berbuka bareng meski secara virtual. Masih bisa berbincang dan tertawa bersama.



Komunikasi dan #SilaturahmiSetiapHari dengan orang-orang tersayang berjalan lancar berkat dukungan paket   Freedom Kuota Harian dari IM3 Ooredoo.

Freedom Kuota Harian ini adalah paket terbaru IM3 Ooredoo dengan harga terjangkau yang mulai berlaku sejak tanggal 26 Maret 2020. Dengan mengaktifkan paket ini di *123# atau di aplikasi myIM3, saya mendapatkan kuota utama 1GB per hari. Jadi, saya bisa bukber virtual bareng orang tua, video call saat momen sungkeman nanti. Kebetulan nomor yang di ortu juga nomor IM3, nelepon bisa sepuasnya. IM3 Ooredoo juga mendukung saya kerja di rumah sebagai blogger.

Freedom Kuota Harian ini dilengkapi dengan:
  • Kuota besar, setiap hari mendapatkan kuota utama sebesar 1 GB.
  • Bisa dipakai selama 24 jam di semua jaringan 2G, 3G, 4G.
  • Fitur pulsa save, internetan nyaman dan pulsa tetap aman meski kuota utama telah habis digunakan. Saya masih bisa menggunakan internet tanpa memotong pulsa.
  • Oiya, sekedar informasi IM3 Ooredoo akan mendonasikan Rp2000 untuk membantu menanggulangi Covid-19 dari setiap pembelian paket Freedom Kuota Harian.


Terima kasih IM3 Ooredoo sudah mendukung aktivitas saya sehingga kuota internet bukan lagi halangan untuk silaturahmi setiap hari. Terkhusus pada masa pandemi seperti sekarang ini, semakin memudahkan pelanggan dengan menyediakan paket Freedom Kuota Harian yang hemat.

10 comments:

  1. Sama terlalu banyak moment ramadhan yang dirindukan, tapi gak papa alhamdulillah quality time bareng keluarga jadinya, plus hobi oprak aprik dapur.

    ReplyDelete
  2. Dari enam hal, nomor enam yaitu mudik yang paling aku kangenin banget! 🤧

    ReplyDelete
  3. Mudik yg bener bener terasa ilang. Belasan tahun merantau n pasti mudik. Tp tahun ini g bs

    ReplyDelete
  4. setuju banget mba semua pointnya aku rindukan terlebih soal mudik, pengen ketemu ibu tapi mungkin belom bisa, semoga keajaiban datang begitu saja dari Tuhan ya mba tetiba pandemi ini selesai dalam beberapa hari kedepan, kita tidka tahu kan rencana Tuhan, aamiin

    ReplyDelete
  5. Ramadhan tahun ini memang cukup berbeda dari tahun2 sebelumnya ya teh. Tapi harus tetap semangat dan untungnya sudah ada teknologi canggih. Jadi bisa mendekatkan yang jauh ya teh :)

    ReplyDelete
  6. Bener-bener kangen sama suasana ramadhan yang biasanya ya mbak. Kalo pas pandemi gini, jadi serba terbatas. Mau bukber, gabisa. Mau belanja di mall, juga gabisa.

    ReplyDelete
  7. huaaaaa aku rindu sore-sore ngabuburit ke pasar nyari takjil :(

    dan minggu ini puncak kerinduan dateng karena ga ada rencana mudik. biasanya pulang ke bandung dan bondowoso. tapi ibu mertua udah bilang: nanti video call aja.

    ReplyDelete
  8. Iyae sekarang gak ada yang bagi-bagi takjil. Pantes, pas jalan jam 4 sore merasa seperti ada yang kurang. Baru ngeh gak ada yang turun ke jalan.

    Tapi yo wes lah dengan kondisi seperti ini hanya bisa pasrah menjalaninya. Biar di rumah, sing penting hati tetap khusuk ibadah yo Mbak

    Ketika nulis komen ini, saya sambil senyum-senyum ingat rebutan kursi di foodcourt di jam buka puasa, hehe

    ReplyDelete
  9. Banyak juga ya hal2 yang kita kangenin selama sekitar 2 bulan ini.. Palagi Ramadhan.. wah semakin banyak daftarnya..

    ReplyDelete
  10. Aku kangen ssmha nya hikss.. palagi mudik. Bertahun-tahun merantau baru tahun ini ga baja mudik. Sedih banget. Untuk ada paket freeFre kuota harian IM3 , silaturahmi Tetep lancar deh. Bisa Video Call sama orang tua setiap

    ReplyDelete

Hai, terima kasih sudah membaca dan berkomentar. :)
Mohon maaf komentar dimoderasi karena banyak spam yang masuk.