26 Feb 2014
19 Feb 2014
[Wordless Wednesday] : Shizuka House by Dhia
Dhia playing lego. And this is the result. This is the first time he could make a form of lego, occurred about two years ago.
She said: "This is Shizuka house. Shizuka (one of the characters in Doraemon) was looking out the window."
18 Feb 2014
Kehilangan dan Kurang Sedekah, Apa Hubungannya?
![]() |
saya ingin aja pake gambar ini,habis lucu' :) |
Tidak butuh waktu lama, sedetik saja, saya menganggap ini sebagai "warning" dari Tuhan. Tuhan sedang mengingatkan saya, sedang menegur saya, karena Tuhan selalu sayang sama saya maka saya tidak 'dibiarkan'-Nya.
Lalu saya flasback amalan harian saya, mencoba mengingat apa yang telah saya lakukan. Mengingat yang sudah-sudah (iya ini bukan pertama kali hehehe ), jika "warning" dalam bentuk kehilangan -saya mengartikannya sebagai- Ohhh, saya kurang atau tidak berSEDEKAH belakangan ini! Yach, saya memang tidak mengeluarkan zakat pendapatan suami saya di awal ( segera setelah menerima penghasilan ) seperti biasanya. Tepat dua bulan ini. Saya jadi ingat karena diingatkan sama Tuhan.
Alhamdulillaah, saya justru bersyukur. Bagaimana tidak. Saya iseng-iseng menghitung berapa kehilangan saya itu jika dinilai dengan rupiah. Ternyata tepat dua kali 5 % dari pendapatan suami saya perbulan. Yang artinya, berbagi atau tidak, dikeluarkan atau tidak ( zakat, infaq, sedekah, dsb ) tetap saja harta yang bukan hak kita tidak akan bisa dinikmati. Oiya, 5 % itu adalah zakat penghasilan sedangkan dikalikan dua karena dua bulan tidak berzakat.
Ini bukan berarti yang tidak kehilangan sudah aman, bisa jadi dibikin sama Allah dengan kasat mata. Pendapatan yang banyak tapi lupa berbagi kepada sesama, gaya hidupnya boros atau semacamnya sehingga masih merasa kuraaaang terus. Saya juga pernah merasa begini, pendapatan besar tapi cepet habis dan nggak tau udah dipakai buat beli apa aja.
Oh well, saya nggak mau panjang lebar karna nanti jadinya sok tahu. Saya cuman mau cerita dan nulis yang menasehati diri sendiri khususnya. Kalau berguna untuk yang baca ini, semata-mata Allah yang membolak-balikkan hati.
^.^
17 Feb 2014
Memetik Pepaya
12 Feb 2014
10 Feb 2014
Party the Masses
Resep Jamur Krispi
Kemarin dan
hari ini saya membuat jamur krispi untuk camilan keluarga. Dhia dan Akram
menyukainya, apalagi ayahnya. Bisa juga sebagai lauk pengganti ayam krispi (
#NgiritDotCom ). Dhia tuh paling suka makan dengan ayam krispi, namun nggak
bagus buat kebutuhan gizi dan buat kantong juga khan kalau disajikan tiap hari.
Ternyata
membuat jamur krispi itu mudah sekali dan nggak ribet. Hanya membutuhkan
sedikit bahan , antara lain :
- Jamur
tiram
- Tepung
terigu
- Bumbu
(saya hanya memakai garam, gula, dan merica bubuk). Kalau yang biasa pake
penyedap, silahkan membubuhkan penyedap.
- Minyak
untuk menggoreng.
Cara
membuatnya juga cepat dan mudah.
Pertama,
bersihkan jamur tiram yang sudah di suwir dengan air dingin sampai bersih, lalu
tiriskan. Taburi bumbu, aduk merata. < kalau nyucinya pake air panas, akan
tercium bau spora >
Tuang tepung
terigu ke dalam wadah yang bersih dan kering, bubuhi sedikit bumbu (garam,
gula, merica bubuk). Kalau untuk takaran bumbunya menyesuaikan saja seberapa
banyak terigu yang mau dipakai –pake filling. *tsaah. :D
Selanjutnya
guling-gulingkan jamur tiramnya, remas-remas, ketruk-ketrukkan.
Terakhir,
goreng dalam minyak panas dengan api sedang sampai golden brown.
Sajikan
selagi hangat.
Sudah pernah
nyoba bikin sendiri? Kalau belum, selamat bereksperimen di dapur, hahaha. ^.^
Cara Menghilangkan Noda pada Sofa
Noda Darah
- Campurkan satu sendok teh deterjen yang lembut (tidak mengandung alkali) dengan satu cangkir air hangat. Bilaskan pada noda, keringkan.
- Campurkan satu sendok makan larutan amonia dengan setengah cangkir air, Bilaskan pada noda, keringkan.
- Bilas kembali dengan spons yang telah dicelup dalam air bersih, kemudian keringkan.
- Campurkan satu sendok teh deterjen yang lembut (tidak mengandung alkali) dengan satu cangkir air hangat. Bilaskan pada noda, keringkan.
- Campurkan satu sendok makan larutan amonia dengan setengah cangkir air, Bilaskan pada noda, keringkan.
- Ulangi langkah nomor 1
- Bilas kembali dengan spons yang telah dicelup dalam air bersih, kemudian keringkan.
- Campurkan satu sendok teh deterjen yang lembut (tidak mengandung alkali) dengan satu cangkir air hangat. Bilaskan pada noda, keringkan.
- Campurkan 1/3 cangkir cuka dengan 2/3 cangkir air. Bilaskan pada noda, keringkan.
- Ulangi langkah nomor 1
- Bilas kembali dengan spons yang telah dicelup dalam air bersih, kemudian keringkan.
- Campurkan satu sendok teh deterjen yang lembut (tidak mengandung alkali) dengan satu cangkir air hangat. Bilaskan pada noda, keringkan.
- Bilas kembali dengan cuka, keringkan.
- Ulangi langkah nomor 1
- Bilas kembali dengan spons yang telah dicelup dalam air bersih, kemudian keringkan.
6 Feb 2014
Prompt #37 : Lenyap Bersama Angin
sketsa oleh Masya Ruhulessin
Aku telah puluhan kali mencoba mengayunkan tongkat ini, namun tetap saja tidak berfungsi seperti biasanya. Kulemparkan tongkat itu ke tanah karena kesal.
"Hei, etrapiot, kenapa denganmu hari ini? Keluarkan kemampuanmu seperti biasa!" aku membentak tongkat berwarna ungu itu.
Kalau begini terus, aku tidak bisa bekerja dan mengikuti seleksi hari ini. Dan peri Carra pasti akan murka.
Kugigit kuku sambil berjalan mondar-mandir mencoba berfikir apa yang telah terjadi dengan tongkatku. Kuambil kembali etrapiot dari tanah dan sekali lagi kucoba mengayunkan tongkat sambil mengucap mantranya. Nihil. Tak juga bereaksi.
"Enjes marikojes!" kuucap mantra lebih keras, namun pucuk tanaman ini tidak juga tumbuh seperti kemarin.
"Iriish!" peri Carra memanggilku dari kejauhan. Nafasku tercekat.
Apa yang harus kulakukan? Aku dalam masalah besar.
"Irish, kenapa kamu masih di sini? Yang lain sudah menunggu di Pohon Pertemuan. Ayo,lekas ke sana!"
Kemudian aku mengikuti peri Carra dari belakang. Kudengar peri Carra masih memanggili anak buahnya yang belum berkumpul. Hari ini adalah hari penting. Hari dimana para peri akan menunjukkan kualitasnya. Peri yang kemampuannya meningkat maka ia berhak naik jabatan. Dan aku sangat sangat mengharapkan itu. Aku ingin lepas dari kelompok peri Carra yang sangat galak. Jika penampilanku memukau Ratu Floresia maka kedudukanku akan menyamai peri Carra sebagai pengawas peri.
Semua peri sudah berkumpul. Disusul Ratu Floresia bicara. Aku menunduk dalam barisan peri pekerja dan berharap keajaiban terjadi. Kupandangi etrapiot,tongkatku, sambil berdoa dalam hati.
"Semoga terjadi keajaiban. Etrapiot kembalilah seperti semula."
Mataku membelalak tatkala kulihat nama Irvina tercantum di tongkat yang kupegang. Dalam barisan peri tidak nampak Irvina.
"Edith, kau tahu di mana Irvina?"
"Tidak. Tapi tadi aku lihat dia sedang latihan di hutan pinus."
Ini kesempatanku, peri Carra sedang sibuk di depan. Aku harus mencari Irvina. Jika tongkat ini tidak dikembalikan, kami berdua dalam masalah. Sekarang aku ingat kemarin kita sama-sama menumbuhkan pucuk pohon pinus, lalu aku tertabrak seekor burung yang sedang terbang dan tongkatku terjatuh. Kemudian Irvina menolongku. Mungkin pada saat itu tongkat kami tetukar karena warnanya sama jadi tidak kuperhatikan.
Langkahku terhenti tatkala mendengar rintihan dari bawah pohon. Kudekati sumber suara itu.
"Oh.. Irvina!!" desisku.
Kudekap tubuh yang mulai memudar di bagian kakinya. Irvina berusaha membuka matanya.
"Kau tahu, Irish? Seorang peri tanpa kekuatannya bukanlah apa-apa. Dia sudah tak berguna. Begitu juga denganku, akan lenyap bersama angin." ucap Irvina terbata-bata. Setelah mengucapkan kalimat itu, tubuhnya menghilang bersama hembusan angin.
***
Aku memandangi tongkat Irvina lekat-lekat. Sekarang tepat setahun ia menyatu dengan alam. Aku kehilangan sahabat terbaikku. Irvina gagal mempertahankan diri dari serangan Hawk saat akan pergi ke Pohon Petemuan. Tanpa tongkat ajaib ini, seorang peri hanya seperti serangga bersayap.
Sejak saat itu setiap bulan purnama, selalu terdengar tangisan dari pohon pinus tempat Irvina meninggal. Dan sekarang adalah bulan purnama.
"Irvina, aku kembalikan tongkat ini. Aku berhasil menjadi ketua pengawas sekarang berkat menyatukan kekuatan tongkat kita."
Kusisipkan tongkat Irvina di pohon pinus, kemudian terbang menjauh.
----#----
end
Monday FlashFiction
5 Feb 2014
3 Feb 2014
Turnamen Foto Perjalanan # 35 : Museum
Museum Geologi Bandung
Museum ini menyimpan berbagai fosil hewan purba, fosil tumbuh-tumbuhan, dan berbagai batuan serta tambang. Saya sering ke sini bersama keluarga kecil saya. Selain HTMnya yang murah, 'ramah' juga buat anak-anak.
Ada lebih banyak foto di Cerita Dhia ke Museum Geologi
dan beberapa info di sini.
Punya foto saat berkunjung ke museum? Yuk ikut meramaikan Turnamen Foto Perjalanan
2 Feb 2014
FAQ Tentang Picbook dari FPBA
Berawal dari kesukaan saya mendongeng dan bercerita buat murid Kober dan TK tempat saya 'bersenang-senang' dulu, jadi bersambung mendongeng dan bercerita buat anak sendiri. Biasanya saya menggunakan media seperti boneka tangan atau buku bergambar. Atau kalau nggak ada keduanya, saya suka ngarang-ngarang cerita sendiri gitu buat anak-anak. Alat peraganya? Ya saya sendiri.
Dari hobi mendongeng, saya suka hunting picbook sebagai referensi. Selain itu juga biar anak-anak saya suka membaca buku. Terbukti,sekarang Dhia ( 4 tahun ) suka membaca buku-buku bergambar itu. ^.^
Namun dari sekian picbook yang saya punya, kebanyakan deskripsinya itu -menurut mata batin saya *weleh weleh*- nggak pas buat anak-anak. Terlalu panjang dan bahasa-nya pun untuk anak yang lebih besar. Tapi, walaupun begitu saya tetap membacakannya dengan mengggunakan kata-kata sendiri (anak-anak melihat gambar di buku).
Dari situ, jadinya saya pengen bikin picbook sendiri. Setelah baca-baca FAQ ( Frequently Asked Questions ) dari FPBA ini, tergambar jelas di kepala tentang cara-caranya.
Hemm, sepertinya harus mulai dari sekarang menuangkan dalam bentuk tulisan, nich.
Oke, selamat membaca FAQ ini,ya manteman... Semoga bermanfaat. ^.^
Tinggal klik aja linknya, lalu download.
https://www.facebook.com/download/349789235159208/faq-picbook-fpba.pdf
Haircut
Subscribe to:
Posts (Atom)