19 June 2018

Welcome Baby Boy

“Cepet banget. Dua kali ngeden langsung brojol.” kang Budi bercerita.

Saya sendiri enggak menghitung berapa kali ngeden-nya, tapi memang persalinan kali ini tercepat diantara dua persalinan sebelumnya. Dan inilah cerita melahirkan anak ketiga. Selamat membaca :)



***

Assalaamu'alaikum teman-teman....

Hari ini hampir sebulan usia anak ketiga saya. Sebelum lupa peristiwa saat melahirkan, lebih baik saya tuliskan di blog ini untuk mengunci kenangan itu.

Baca juga: Cerita Melahirkan Anak Pertama


*** 

23 Mei 2018
8 Ramadhan 1429 H

Pagi menjelang subuh, saya terbangun saat kang Budi tengah makan sahur. Selama 7 hari kemarin, saya ikut sahur dan puasa juga untuk menurunkan BBJ(Berat Badan Janin) yang udah over. Saya langsung ke kamar mandi untuk cuci muka dan wudhu. Setelah dari kamar mandi, saya cerita ke Abudi bahwa panggul saya mulai sakit (kontraksi). Pertama kali kerasa kontraksi kemarin sore, tapi cuma sekali aja itupun cuma sebentar. Setelah itu nggak kerasa lagi dan saya masih bisa tidur nyenyak malamnya.

“Bi, nampaknya udah ada tanda-tanda mau ngelahirin, deh.”
“Ah masa? Rasanya gimana? sakit, mules atau nyeri atau apa? Yang bener ngerasainnya.” begitu jawab kang Budi.

Merasa kalau HPL masih lama (tgl 16 Juni 2018), Abudi memastikan bahwa sakit yang saya rasakan bukan karena mules diare. Soalnya beberapa hari sebelumnya juga makan pedas yang berujung mules-mules. Ini kenapa ibu hamil tua sebaiknya nggak makan yang pedas-pedas dan asem supaya nggak bingung saat mules datang. Apakah mules karena makan pedas asem atau karena kontraksi.

Untuk bumil semua... Aku saranin kalau udah kerasa kontraksi (walau cuma dikit), langsung bilang aja ke suami/ibu/siapa aja pendamping di rumah. Jangan ditunda-tunda karena semakin cepat dibawa ke bidan atau rumah sakit bersalin semakin bagus.


Merasa sudah berpengalaman (((berpengalaman))) >_< , saya merasa yakin kalau kontraksi ini tanda-tanda mau ngelahirin meskipun belum ada flek kecoklatan di celana dalam.

Pukul setengah 7 pagi, saya minta ABudi nganterin saya ke Bidan untuk periksa. Saya minta beliau ijin berangkat siang ke kantornya. Hiyaa saya memang nggak segan-segan minta beliau ijin kerja jika terjadi apa-apa di rumah. *)Makasih pak bos yang baik sudah memberikan kelonggaran untuk hal-hal urgent dan mendesak. ^^


Setelah diperiksa sama bidan, ternyata memang sudah ada pembukaan, masih pembukaan satu. Mulut rahim masih tebal. Terus bu Bidan berkata: Seharusnya kalau memang waktunya mau lahir, si mulut rahim ini harusnya sudah tipis banget, setipis kertas. Kalau ini masih tebal.

Bidan berkata lagi kalau proses bertambahnya pembukaan (pada umumnya) bisa saja berlangsung lama, bisa 1-2 hari bahkan bisa sampai seminggu . Namun segala kemungkinan bisa terjadi, kan? Tiap proses melahirkan punya cerita berbeda.

Sama bidan, saya dikasih obat dan vitamin.

***

Kami pulang ke rumah. Setelah itu, ABudi nganter Akram dan Dhia berangkat ke sekolah, setelah itu berangkat kerja.

Sementara saya di rumah sendirian. Saya masih bersyukur banget alhamdulillah diberikan ketenangan walaupun enggak ada yang nungguin. Simbokku kali ini enggak bisa ke Bandung karena sudah sepuh dan repot ada cucu di sana. Kalau ibu mertua? eiimm...Adanya ibu mertua tiri dan hubungan sama ABudi enggak baik sejak zaman kang Budi belum menikah pun. Jadi yaaa, pasti nggak bakal datang nemenin saya. Dari keluarga almarhumah mamanya ABudi lainnya juga nggak ada yang datang.
Namun saya enggak mau memusingkan hal ini. Saya juga nggak mau merepotkan mereka. Saya fokus ke diri saya saja sekarang mah. Saya kuat dan bisa menanggungnya sendiri. Meskipun dalam hati pengen yaa kayak orang-orang lain. Mau melahirkan banyak yang nungguin kayak kakak saya, ada mertua dan adik ipar yang siap nungguin dan bantu-bantu.


Self Hypnosis saya lakukan berulang kali. InsyaAllah semua akan lancar. insyaAllah.. mudahkan ya Allaah... Allaahuyassir wa la tuatsir.

Komunikasi dengan bayi dalam perut juga saya lakukan berulang-ulang. "Deeek, anak sholeh anak baik... kalau hari ini  memang sudah waktunya adik lahir, lahirlah dengan lancar cepat sehat, ya. Ibu akan menunggumu dan membantu kamu lahir dengan selamat."


Alhamdulillah, selama nunggu nambahnya pembukaan, saya masih bisa ngapa-ngapain. gNgerjain pekerjaan rumah yang ringan-ringan seperti biasanya sambil nyengir-nyengir syantiq karena kontraksi sudah terjadi setiap 15 menit sekali.

Beberes rumah, nyapu, ngepel  lantai, nyuci (dengan mesin cuci , kalau cuci manual saya pasti udah nggak bakal lakuin) dan jemur baju .  Terus mengecek lagi perlengkapan melahirkan yang mau dibawa ke bidan. Keluarin semua dari tas terus masukin lagi. Memastikan sudah ada semua. Alhamdulillah-nya, sebulan sebelumnya tas perlengkapan melahirkan ini sudah disiapkan, jadi pas kerasa mendadak kayak gini saya enggak rempong alias riweuh. Ada beberapa item yang belum masuk tas (namun alhamdulillah-nya lagi barang yang belum ada itu, dianter kurir pas sore harinya sebelum saya ke bidan).

Selama proses menunggu bertambahnya pembukaan itu saya masih sempat chatting sama teman-teman di whatsapp dan grup whatsapp. Masih bisa cengengesan dan membahas hal “penting nggak penting” sama sahabat. Saya juga pamit ke teman-teman dan kakak-kakakku lewat wa. Minta maaf kalau banyak salah dan minta didoakan agar persalinan saya lancar. Terima kasih ya teman-teman sudah mau doain kelancaran persalinan saya (baik yang saya tahu ataupun yang enggak saya ketahui). Doa-doa baik pasti akan dibalas dengan kebaikan pula.

Sekitar jam 3 sore, saya nelpon Simbok yang ada di kampung halaman sana. Minta maaf agar diikhlaskan seandainya saya tidak sengaja menyakiti hatinya dan yang pasti minta doanya agar dimudahkan dan dilancarkan.

***

Nungguin kang Budi pulang berasa cepet banget. Kayaknya saya glundang-glundung gegoleran di kasur baru beberapa saat, eh udah Ashar lagi. Saya musti siap-siap karena mau berangkat ke bidan untuk periksa lagi  Jam 4 saya mandi, pake baju bersih yang nyaman, pakai bedak, ngalis dan nggak lupa lipen-an. hahaha khaaah ;p
Dhia dan Akram juga sudah mandi.

Abudi sampai di rumah pukul 5 lebih. Sebelumnya saya berpesan ke Abudi untuk beli Gamat Emultion K-Link. Gamat ini yang senantiasa saya siapkan ketika hendak persalinan. Nanti saya tulis ulasan tentang K-Link Gamat ini ya.

Baru masuk rumah, saya sambut beliau dengan cium tangan dan bilang:

"Bi, kontraksinya kerasa lebih sakit dan lebih lama daripada tadi pagi." kata saya.

"Ogtu. Yaudah kita bawa aja tas perlengkapannya sekalian."

Sebelum berangkat, saya “briefing” Dhia dan Akram lagi. "Mbak, mas, ummi mau ke bidan dulu ya sekarang. Mau ngelahirin dede bayi. Akram sama Dhia di rumah baik-baik ya, jangan berantem. Ntar kalo mau apa-apa bilang sama mamah Tanjung (tetangga terdekat yang sudah saya titipi anak-anak saat saya ke bidan)." Oiya, Jauh-jauh hari mereka sudah disounding lho tentang lahiran dedenya, jadi mereka langsung menjawab 'iya' dengan santai. Dan untuk situasi dan kondisi seperti kali ini, game Roblox sangat membantu agar mereka diem di rumah. ;p

Setengah enam saya sampai di bidan yang letaknya nggak sampai satu kilometer dari rumah saya. “Sakitnya sudah nambah, teh” kata saya kepada asisten bidan.
Lalu saya disuruh berbaring untuk diperiksa sama bidan.
“Sekarang sudah pembukaan 4. Mulut rahim juga sudah tipiiis banget. Perlengkapan sudah boleh dibawa, ya.” kata Bu Bidan.
“Sudah dibawa kok, bu.” Kata kang Budi.

Selanjutnya saya tinggal nunggu aja pembukaan bertambah. Saya masih bisa cengengesan chit-chat sama teman-teman dan masih sempat-sempatnya upload foto di IG dan bikin IG story. Muahaha... Saya merasa santai banget sama persalinan kali ini. Alhamdulillah semua dimudahkan sama Allah.

Setelah adzan maghrib, saya meminta Abudi pulang dulu nengok anak-anak dan ngasih makan mereka. Setelah makan tadi siang anak-anak belum makan lagi. Saya pun masih sempat makan dulu. Bu bidan sih, nawarin saya mau makan apa enggak. Wkwk
“Teh, mau makan? Saya masak sayur daun sampeuk (singkong). Lauknya tempe goreng sama telur dadar. Mau?’ bu bidan nawarin.
“Emmmm... ( Saya mikir sebentar. Mau bilang iya tapi malu, mau nolak tapi pengen dan lapar. ) kayaknya enak, Buk. Boleh deh, Buk. Tapi sedikit aja.” jawab saya sambil nyengir isin.
Wis hilang deh urat malunya. Saya ngikik lagi pas nulis bagian ini.

Entah kenapa sayur daun sampeuk ini begitu nikmat. Saya makan dengan lahap walaupun diselingi sakitnya kontraksi 5 menit sekali. Waktu itu, pembukaan entah ke berapa. Dan makanku pun HABIS gak bersisa. (kalo diceritain lagi malu-maluin emang sih) lol

Setelah makan,  bidan memeriksa lagi. Hasilnya, pembukaan 7. Jam berapa ya ini? Saya sudah nggak ngeling-eling jam mungkin jam 8 kurang.  Ngerasain mulesnya kontraksi dan nambahnya pembukaan yang cepet banget. Semakin sakit dan semakin sering mulesnya, semakin baik dan semakin cepat mencapai pembukaan sempurna.

Kang Budi... kemana kang Budi? Beliau tetap menemani di dalam ruang bersalin, menggenggam tangan saya, sesekali melafalkan surah-surah Al-Quran agar saya tetap mengingat Allah. Bedanya dengan persalinan kedua,  kali ini Abudi lebih silent (setelah pada persalinan anak kedua saya omelin karena begitu cerewet, wkwk). Persalinan kedua ntar saya ceritain, ya kalau sempat.

Sesaat sebelum proses ngeden ngeluarin bayi...
Bidan : “Ibunya enggak tahan dengan rasa sakit, ya Pak?”
Abudi : “Iya, Bu. Sakit sedikit aja ‘aduh-aduhan’.”
Bidan : “Pantesan. Kelihatan (nggak tahan sakit).”
Mungkin maksud bu bidan, kalo orang lain, mendekati pembukaan sempurna mungkin enggak seberisik saya kali ya, hahaha. Piye nggak berisik atuh bu Bidan, da sakit atuh, penting enggak berkata kasar dan saya masih eling nyebut Asmaning Gusti Allah. Tapi whatever deh, saya iyain juga, yang penting bayiku selamet.

Terus bidan ngomong lagi, "Bu, diinfus ya, ini mau saya tambahin obat agar si ibu kuat mengejan.” Saya iyain aja, walaupun saya merasa enggak lemes, walaupun dua persalinan sebelumnya tanpa infus dan induksi. (sesungguhnya pas proses ini saya agak-agak lupa perkataan bidan gimana) tapi saya masih ingat habis ini bidan memasang infus lalu menyuntikkan obat di infusnya. Setelah beberapa saat kemudian bidan membimbing saya mengejan. Kang Budi menyingkir mepet tembok. Ruangan bersalin yang sempit membuat kang Budi tidak bisa di dekat saya sambil pegang tangan. Beliau hanya menyaksikan aja gimana bidan dan dua asistennya membantu saya.

Menurut saya, penanganan di bidan ini keren banget. Bidan berpengalaman bertahun-tahun. Begitu saya sudah mules banget dan udah kepengen ngeden, bidan sigap membimbing dibantu satu asistennya yang cekatan.

“Bu, nanti harus nurut ya, sesuai instruksi saya.”
“Bu, tangan kanan (yang diinfus) tetap rileks, nggak boleh tegang. Tangan kiri menarik paha kiri, ya bu.”
“Kakinya tetep ngangkang. Tarik nafas dalam agar bayinya nggak sesak nafas.”
Arahan bidan nguing-nguing di kepala.

Pada proses mengejan pertama belum berhasil, nih. Mules dan rasa pengen ngeden hilang. Kesempatan buat menghela nafas sebentar. Gak lama kemudian datang lagi mules kedua. Saya ngambil nafas sedalam-dalamnya biar kuat mendorong bayi.

“Bu, nggak boleh merem, harus tetap melek, ya. Bu jangan merem, melek bu. Ngejan sambil lihat ke perut."
"Ngejannya jangan bersuara. Alihkan suara ke bawah. Ngejan kayak mau bab.” Instruksi-instrksi dari bidan masih teringat dengan jelas.

Pada saat itu jalan lahir kerasa panas, ah berarti kepala udah lewat nih.  Lalu  kalimat bidan yang saya tunggu-tunggu terucap juga “Sudah bu, sudah lahir.”
Alhamdulillah Telah lahir pada pukul 20:25 wib bayi laki-laki dengan berat 3,3 kg dan panjang 49 cm. Udah legaaa!!!



Subhanallah dimudahkan dan dilancarkan banget sama Allah. Baby boy pinter, seolah tahu, dia pengen keluar lebih cepat dari HPL biar pas lebaran saya sudah pulih, biar orang tuanya enggak repot pas lebaran rewang bayi.
“Terima kasih anakku, sudah lahir dengan sehat dan selamat. Makasih, ya deeek.” Saya berkali-kali ngomong gini sama bayi.

Udah lihat si bayi keluar dengan selamat, sehat, dan sempurna nggak kurang apapun saya merasa plong banget. 


Maka nikmat Allah mana lagi yang kami dustakan?

09 June 2018

Review Produk ERHA 21 untuk Kulit Berjerawat

"Cantik itu dirawat, bukan diedit."

Saya merasa tertohok sekali saat seorang dokter berseloroh seperti itu. Jleb banget! Pasalnya saya termasuk yang sering edit foto sebelum diunggah di sosial media. Ya, saya tidak percaya diri dengan kulit wajah. Makanya saya mendatangi dokter untuk konsultasi. Benar juga kata dokter, pengen cantik itu wajah harus dirawat bukan diedit (pakai aplikasi handphone). :)))



Wanita (maupun pria) di usia 30 tahun memang sebaiknya lebih peduli sama kondisi kulit jika tak ingin tanda penuaan datang lebih cepat. Apalagi kulit wajah yang paling sering terpapar sinar matahari.

Saya pun inginnya begitu. Di usia sekarang ini, kulit wajah saya terlihat lebih tua dari usia sebenarnya. huhuhu. Memang sih kalau dilihat sekilas seperti tak ada kerutan. Namun jika diperhatikan dengan seksama, sebenarnya sudah mulai muncul kerutan halus di dahi. Garis senyum semakin jelas. Setelah melahirkan bulan lalu, beberapa jerawat tumbuh lagi di muka. Padahal saat hamil sama sekali nggak ada jerawat tumbuh satupun. Selain itu, kulit wajah saya juga banyak scar dan bintik merah bekas jerawat. Scar yang menahun ini sangat sulit tauk dihilangkan. Berbagai macam cara sudah saya tempuh demi "mendangkalnya kawah bulan".

Kali ini, saya mau nyobain produk ERHA 21 untuk kulit berjerawat. Awalnya saya lihat di feed instagram seorang beauty blogger @michimomo. Disana, dia bercerita telah menggunakan produk Erha dan cocok. Hasilnya bagus. Saya penasaran dong sama ERHA. Kemudian saya searching tentang Erha ini. Dimana kliniknya? Dimana saya bisa mendapatkan produknya?

ERHA Clinic Kemang

Setelah saya searching ketemulah Aphotecary-nya di IP (Istana Plaza) Bandung. Datanglah saya ke sana. For your information, sejak didirikan pada tahun 1999, ERHA telah mengedepankan konsep personalized program dimana pasien bisa berkonsultasi langsung dengan dermatolog untuk memahami secara mendalam mengenai jenis dan kondisi kulit yang sedang dialami. Dengan begitu, jenis terapi yang diberikan ERHA dapat disesuaikan dengan kebutuhan pasien.

Sebagai klinik spesialis kulit, ERHA melayani pasien laki-laki dan perempuan, baik dari usia anak-anak, remaja, dewasa, hingga geriatri (usia lanjut). Rangkaian terapi yang tersedia antara lain ditujukan untuk mengatasi tanda-tanda penuaan kulit seperti flek, kerut, kulit kasar dan kering, masalah jerawat dan bekas luka jerawat (termasuk jaringan parut), rambut rontok dan kebotakan, masalah kulit kepala, body contouring, permasalahan pada kulit anak-anak, permasalahan pada kulit usia lanjut, dan terapi-terapi lainnya yang berkaitan dengan kesehatan dan penampilan kulit.

Oiya, di ERHA kita tidak harus datang ke kliniknya, lho. Karena ERHA juga memiliki rangkaian produk Over The Counter (OTC) yang dapat dibeli tanpa menggunakan resep. Kita bisa mendapatkan produk di ERHA Aphotecary yang bisa ditemui di pusat-pusat perbelanjaan di berbagai kota di Indonesia.


Produk ERHA 21 untuk Kulit Berjerawat

Di ERHA Aphotecary ini tidak hanya menyediakan rangkaian lengkap produk OTC, namun juga menyediakan konsultasi dengan tenaga ahli dan dokter untuk melayani dan membantu konsumen mengindentifikasi permasalahan kulit dan rambut. Untuk masalah kulit wajah saya ini, ERHA Apothecary yang berada di Istana Plaza (IP) Bandung, memberikan beberapa produk sesuai permasalahan kulit wajah saya yang berjerawat. Ada 4 produk yang direkomendasikan untuk saya, diantaranya :
- Exfoliating Cleansing Scrub
- Age Corector Serum
- Acne Clarifying Gel
- Acne Spot Gel
Berikut penjelasannya:

1. Exfoliating Cleansing Scrub
Klaim produk : Erha Exfoliating Cleansing Scrub ini adalah pembersih wajah dengan kandungan scrub (Ada butiran biru yang lembut di dalamnya.) yang membantu mengangkat sel kulit mati, kotoran dan minyak berlebih.  Dilengkapi BHA, Niacinamide, dan Pro Vitamin B5 sehingga tidak hanya membersihkan, tetapi juga membantu mencegah tanda penuaan dan menjadikan wajah tampak bersih, segar dan bercahaya.



Kemasan : tube 60 gram

Cara pemakaian :
Gunakan pada wajah yang sudah dibasahi. Pijat lembut, terutama pada daerah T wajah. Bilas dengan air dan keringkan.

Ingredients : Glycerin, Aqua, Sodium Coco-amphoacetate, Sodium Chloride, Potassium Cocoyl Glycinate, Myristic Acid, Cocamidopropyl Betaine Hydroxysultaine, Sodium Lauroyl Sarcosinate, Tetrasodium EDTA, Sodium Chloride, Lauric Acid, Niacinamide, PEG-120 Methyl Glucose Dioleate, Potassium Hydroxide, Lactic Acid, Stearic Acid, Salicylic Acid, Dimethyl Sulfone, Synthetic Wax, Caprylic/Capric Glycerides, Propylene Glycol, Sodium PEG-7 Olie Oil Carboxylate, Panthenol, Fragrance, Xanthan Gum, BHT, Acid Blue Aluminium Lake (Cl 42090:2), Methylchloroisothiazolinone, Methylisothiazo-linone, Diazolidinyl Urea, Methylisothiazolinone, Diazolidinyl Urea, Methylparaben, Propylparaben.


2. Age Corector Serum

Klaim produk : Erha 21 Age Corrector Serum adalah antiaging yang terbukti secara klinis dapat membantu menyamarkan kerutan dan menjaga elastisitas kulit. Mengandung antioksidan dan anti-wrinkle yang bekerja sinergis mengurangi kerutan dan memperbaiki elastisitas dengan cara memperbaiki hidrasi kulit, merangsang pembentukan kolagen serta meningkatkan efektivitas perbaikan sampai ke tingkat DNA secara signifikan, sehingga dapat memperbaiki sel kulit yang rusak akibat sinar UV. Diperkaya dengan moisturizer dan Betawhite untuk melembutkan, melembapkan serta mencerahkan kulit.



Kemasan : Botol air less pump 20 ml

Cara Pemakaian :
Gunakan secara teratur pada pagi dan malam hari setelah membersihkan wajah dan sebelum menggunakan pelembab wajah.

Ingredients : Aqua, Pentylene Glycol, Carnosine, Butylene Glycol, Snail Secretion Filtrate, Glyserin, Glycine Soja Seed Extract, Calcium Chloride, Carbomer, Polysorbate 20, Palmitoyl Oligopeptide, Palmytol Tetra peptide-7, Dicaprylyl Carbonate, Hibiscus Abelmoschus Seed Extract, Xanthan Gum, Undaria Pinnatifida Extract, Starfish Coelomic fluid extract, Propylene Glycol, Albizia Julibrissin Bark Etract, 

3. Acne Clarifying Gel

Klaim produk :
Erha Acne Clarifying Gel merupakan kombinasi Toner dan Oil Control untuk kulit berjerawat. Merupakan rangkaian produk Acne Care Lab yang diformulasikan khusus untuk kulit berjerawat atau cenderung berjerawat. Clarifying Gel mengandung Asam Salisilat, Nicotinamide, AHA & Sebum Regulator untuk membantu mengurangi dan mengontrol produksi minyak berlebih serta membantu mengurangi kemerahan pada kulit.

Cara pemakaian : setelah dibersihkan dengan Cleanser Scrub, aplikasikan Clarifying Gel pada kulit secara merata. Biarkan mengering. Jangan dibilas.



Kemasan : 60 ml

Ingredients : Aqua, Glycolic Acid 8%, Ethyl Alcohol,Niacinamide, PEG-7 Glyceryl Cocoate, Allyl Methacrylates Crosspolymer, Ethoxydiglycol, Lactic Acid 1,8%, Salicylic Acid, Sodium Hydroxide, Capryloyl Glycine, Caprylyl Methicone, Acacia Senegal Gum, XanthanGum, Menthol, Methylparaben, Propylparaben.

4. Acne Spot Gel

Klaim produk : Acne Spot Gel merupakan rangkaian produk ACNE CARE LAB yang diformulasikan dengan kombinasi Sulfur dan Asam Salisilat yang efektif untuk merawat kulit yang berjerawat. Terbukti secara klinis sejak hari ketiga membantu mengurangi jerawat dan noda hitam bekas jerawat.

Pemakaian : Gunakan / totolkan pada jerawat serta area sekitarnya. Biarkan mengering.



Kemasan : 10 g

Ingredients : Aqua, Sulfur, Propylene Glycol, Hydrogen Peroxide, Hydroyethyl Acrylate/Sodium Acryloydimethyl Taurate Copolymer, Ethyl Alcohol, Salicylic Acid, Zinc Gluconate, Aloe Barbadendis Leaf Etract, Sodium Hydroxide, Dipotassium Glycyrrhzate, Citric Acid, Disodium EDTA.

***

Nah itu tadi produk yang direkomendasikan ERHA untuk permasalahan kulit wajah saya. Untuk hasilnya, nanti akan saya update di blog ini sebulan dari sekarang, yaa.

Erha Apothecary


Sekilas tentang PT ERHA INDONESIA

Berdirinya ERHA berangkat dari karir dr. Ronny Handoko, SpKK(K), yang memulai praktek pribadinya sejak tahun 1968. Klinik pertama ERHA didirikan di Kemanggisan, Jakarta pada tahun 1999. Sejak awal berdiri, ERHA mengedepankan konsep personalized therapy yang didukung dengan tim dermatolog dan dokter terbaik, produk-produk inovatif, dan layanan dengan peralatan medis teknologi terkini. 

Kesuksesan ERHA juga tidak lepas dari dukungan pelayanan konsumen yang ramah. Rangkain produk ERHA merupakan hasil formulasi terbaik yang telah teruji klinis efektif dan aman untuk digunakan. Untuk bisa melayani kebutuhan masyarakat luas, ERHA hadir di 39 kota di Indonesia dengan 90 cabang. Jumlah outlet ERHA ditargetkan akan mencapai genap 100 cabang pada akhir tahun 2018. Dengan semangat dan dedikasi tinggi, ERHA senantiasa berkembang dan melebarkan sayap untuk menjangkau dan menghadirkan solusi kesehatan kulit kepada masyarakat Indonesia.

Di klinik ERHA nggak cuma melayani perawatan kulit saja, lho. Namun banyak treatment lain. Beberapa treatment di ERHA Signature Line antara lain Skin Tightening Therapy, Laser Photo Rejuvenation, Laser Pigmentation, Laser Vascular, Skin Resurfacing Treatment, Collagen Rejuvenation Therapy, Light Therapy, UVA/UVB Photo Therapy, Botox, Filler, Hair Removal Therapy, Laser Lipolysis, dan Excimer Laser.



facebook : Erha Clinic 
instagram : @erha.dermatology

01 June 2018

Mengabadikan Kenangan dengan Album PHOTOBOOK

Dalam setiap foto selalu ada cerita tersendiri di dalamnya. Seperti ketika saya menemukan sebuah album foto lama di bagian paling bawah lemari buku. Berdebu. Sebagian fotonya sudah rusak dimakan usia. Ingatan saya melesat jauh ke masa lalu. Lalu menayangkan kembali rekaman peristiwa yang terjadi pada waktu itu.

Ketika melihat di album foto masa-masa kecil yang jumlahnya hanya satu dua saja, teringat lagi saat usia balita, saya sering digendong belakang sama Bapak dan dibuatkan wayang-wayangan dari tangkai daun singkong. Pun teringat waktu jalan-jalan bareng Simbok ke candi Borobudur. Atau teringat waktu kakak perempuan saya menikah, sementara di foto itu saya masih berusia 5 tahunan.



Apakah akan sama ingatan kita seandainya tidak ada foto? Mungkin iya, mungkin juga tidak. Iya, karena sebuah kenangan akan sulit kita lupakan jika sudah terpatri di memory. eaaa
Bisa juga tidak, karena manusia tempatnya lupa. Ada sebagian kenangan yang secara tak sadar akan terbuang dari ingatan sekalipun itu peristiwa penting. Ada waktunya kita akan melupakan rasa yang pernah ada

Maka, mengabadikan kenangan lewat sebuah foto itu penting banget, menurut saya. Makanya dimana ada kesempatan untuk berfoto, saya akan mengambil foto sebanyak-banyaknya.

***

Sekarang ini, zaman sudah enak. Canggih. Kita bisa punya ribuan foto di HP. Bisa berfoto satu gaya puluhan kali jepret. Bahkan bisa ratusan. Kalau pengen lihat foto-foto, nggak harus cetak dulu ke tukang foto. Tinggal buka HP atau laptop aja, tempat kita menyimpan foto-foto tersebut.

Beda dengan dahulu kala dimana mempunyai kodak adalah sebuah kemevvahan ( ini merk tapi sudah menjadi sebutan umum untuk tustel ). Masih ingat ini kan gaes?

tustel jadul (pic source : IDN Times)
Tustel jadul dimana kalau mau dipake, harus diisi dengan 'film' dulu. Terus malapetaka jika masang filmnya kebalik. Foto-foto yang udah diambil nggak akan terekam di-filmnya. Atau motretnya gak bener jadi foto-fotonya "kebakar". *nangis kejer*

Foto rame-rame bareng teman nggak kayak sekarang, bisa diatur supaya semua terlihat kece. kalau pakai tustel, sekali jepret yaudah sih nggak ada pengulangan. Pokoknya hasilnya bagus atau jelek ya cuma itu satu-satunya foto.

Terus, masih ingat juga puluhan tahun lalu, saya menyimpan dengan baik negatif film bagaikan harta berharga. Soalnya kalau itu rusak, maka nggak bisa nyetak foto lagi. 

NEGATIf FILM  (pic source : Pixabay)

Lalu, dengan adanya smartphone ataupun laptop dan komputer, apakah menjamin semua foto-foto akan tetap aman?

Nggak juga sih. Semua itu nggak menjamin foto-foto tetap aman. Namanya teknologi bisa rusak. Seperti kejadian yang menimpa komputer saya 5 tahun yang lalu. Karena listrik di rumah sering ngejepret, mengakibatkan motherboard dan memory komputer rusak. Bayangin, memory 1 Terabyte hilang seketika. Sudah dicoba dipindahin ke komputer lain tapi nggak bisa kebaca juga. *cry*

Semua foto-foto dari foto sebelum nikah, foto perikahan, foto Dhia bayi sampai ratusan judul drama korea ada disitu. Semua lenyap!! huhuhu
Bisa sih sebenarnya kalau dibenerin, namun kalau dibenerin biayanya hampir sama dengan harga harddisk baru. Terus ngeri juga kalau foto-fotonya diambil sama kang servicenya, ya kan? 

Terus, saya gak sengaja lihat iklan di timeline/feed Instagram tentang tempat cetak foto online di ID PHOTOBOOK
Ya ampun, yang namanya cetak foto semudah ngitung 123 aja. Coba ngaku yang di HPnya banyak foto-fotonya. *akuu! belum apa-apa udah ngaku. hehe
Di ID Photobook bisa cetak foto dari HP, lho. Tinggal kunjungi webnya aja, terus pilih-pilih album mana yang disukai beserta temanya. Transfer. Terus pilih foto yang mau dicetak dan apload foto di web.
Kita tinggal nunggu album photobook-nya jadi dan diantar ke rumah.

Pengiriman sehari sampai dari Yogjakarta.  Packagingnya rapi. YAY!

Beberapa waktu yang lalu, saya pengen coba-coba cetak foto biar ala-ala majalah gitu. Lalu setelah galau pilih paket yang mana yang mau dipilih, akhirnya saya kesengsem sama yang satu ini. Saya pilih warna cute purple.

warna cute purple ngegemesin
Setelah jadi dan photobook-nya sampai di rumah, ternyata emang cute. (warna foto di bawah ini sedikit lebih tajam karena filter di HP)

Album LARGE

Saya puas sama hasilnya.

  • Desain bisa milih sesuai selera. Ada banyak pilihan desain sampul dan layout isi.
  • Sampul photo book-nya hard cover berbahan duplex.  Isinya menggunakan artpaper 360 yang tebal. Di sampul belakang terdapat foil beruliskan idphotobook.
  • Bebas pilih tema sampul juga.
  • Hasil cetak ID photobook bagus dan berkualitas.
  • Terus dikasih kata-kata mutiara gitu yang bisa bikin baper pas buka-buka photobooknya lagi.
  • Packaging rapi, di dalamnya menggunakan buble.
  • Dikasih kotak untuk menyimpan photobook.
  • Pengiriman cepat sampai. 
  • Harganya juga terjangkau. 
  • Desain kayak majalah


fotonya sih biasa, tapi dicetak jadi buku kek gini,
apalagi dikasih kata-kata romantis, kok jadi baper ya.

"Dimulai dengan cinta, 
dibangun dengan kasih sayang, 
dan dipelihara dengan kesetiaan"



Untuk harga cetak foto di ID Photobook ini mulai dari Rp 99.000  sampai dengan 350.000.  dan juga desainnya, lebih lengkap cek saja ke :
web :  ID Photobook
ke instagramnya : @id.photobook 
fb  : idphotobook
youtube : idphotobook
whatsapp : 085852905400