Showing posts with label Perencanaan Keuangan. Show all posts
Showing posts with label Perencanaan Keuangan. Show all posts

13 October 2015

Yuk Kelola Keuangan dengan Bijak

sumber gambar
"Tanggal muda udah berasa tanggal tua"

"Gaji cuman numpang lewat doang. Buat bayar ini bayar itu udah ludes gak bersisa."

"Sepuluh tahun kerja jadi buruh, masih gini-gini aja. Gak ada perubahan."

"Gaji saya udah naik, tapi tetep nggak cukup untuk memenuhi kebutuhan."

Kita sering sekali mendengar celotehan seperti di atas, ya kan? Atau kita juga masih mengalaminya? Hati-hati kawan, berarti kita masih belum bisa mengatur keuangan dengan benar.

Lalu ada yang bilang, "Semakin besar pendapatan, semakin besar pula pengeluaran."
"Semakin besar gaji/pendapatan, semakin meninggi pula gaya hidup seseorang."

Betul, kita lihat ilustrasi ini.

Sebut saja ia Mawar.
Mawar seorang karyawan di sebuah perusahaan dengan gaji dibawah UMR karena dia sedang dalam masa magang. Tiap hari pergi dan pulang kerja naik angkot. Karena gaji kecil, setiap hari dia membawa bekal untuk makan siang. Akhir pekan ia gunakan untuk beres-beres dan membaca buku di rumah. Sehingga gaji sebulannya cukup untuk memenuhi kebutuhan sehari-harinya.

Tiga bulan berikutnya, Mawar diterima menjadi karyawan kontrak untuk enam bulan ke depan. Gajinya sekarang sudah UMR (Upah Minimum Regional) seperti karyawan yang lain. Pulang-pergi ke tempat kerja masih menggunakan angkot. Karena sudah kenal dengan teman kerja, sepulang kerja kadang dia main ke tempat makan. Akhir pekan ia masih suka menghabiskan waktu di rumah. Nonton DVD.

Enam bulan berikutnya, kontraknya diperpanjang menjadi satu tahun kontrak. Karena pengeluaran untuk angkot lumayan besar, maka Mawar memberanikan diri untuk kredit motor dengan DP rendah dan cicilan rendah dengan jangka waktu yang panjang. Jadi alokasi dana untuk angkot, sekarang pindah untuk cicilan motor. Akhir pekan, Mawar mulai sering menghabiskan waktu di luar bersama teman-teman kerjanya. Nonton di bioskop, ngopi-ngopi cantik di cafe, dan belanja pakaian. Semua gajinya di akhir bulan tak bersisa, karena dia pikir awal bulan akan menerima gaji kembali.

Dua tahun berlalu. Sekarang Mawar sudah diangkat menjadi karyawan tetap oleh perusahaannya. Dia dapat bonus, tips dan lain-lain selain gaji pokok UMR. Semakin banyak gaji yang ia dapat, gaya hidupnya juga semakin meningkat. Mawar makin sering ke salon, ke Factory Outlet dan butik untuk beli baju demi menunjang penampilannya. Baju, sepatu, tas dan lain sebagainya semua bermerk. Sedangkan motor masih nyicil untuk setahun ke depan. Akhir bulan, seperti biasa gajinya habis. Awal bulan, gaji yang ia terima lebih banyak untuk membayar cicilan barang-barang yang ia beli secara kredit.

Lima tahun kemudian, dia diangkat menjadi supervisor. Gaya hidupnya semakin meningkat.

Bertahun-tahun kerja di perusahaan itu, akhirnya jabatannya naik menjadi General Manager (GM). Gajinya sudah makin tinggi dibanding karyawan biasa. Sebagai GM dia berpikir untuk membeli mobil. Iya lah, masa iya GM masih naik motor. Sebagian gajinya kini dipakai untuk menyicil mobil dan sebagian yang lain untuk kebutuhan hidup. Rumah? Mawar memilih mengontrak rumah.

sumber gambar
Bertahun-tahun, Mawar hidup seperti itu. Telihat kaya dan mentereng kan? Penampilannya oke, gajinya tiap bulan ada terus. Jabatannya pun keren. Punya mobil dan tinggal di rumah mewah.
Lalu, apakah ia sudah termasuk orang kaya? Pasti sebagian orang menjawab IYA.

Oiya?

Coba kita lihat dulu definisi KAYA menurut beberapa sumber.

Definisi kaya menurut majalah Forbes. Orang kaya adalah mereka yang mempunyai pendapatan sekurang-kurangnya US$ 1 Juta setahun. Jika di kurskan ke Rupiah (dengan US$ 1 = Rp 14.000) maka penghasilannya setahun minimal 14 Milyar Rupiah. Itulah kaya menurut Majalah Forbes.

Definisi kaya menurut Tung Desem Waringin dan Robert T. Kiyosaki. Orang kaya adalah mereka yang mempunyai passive income (uang yang masuk tanpa harus bekerja) lebih besar dari pada gaya hidup yang mereka inginkan.

Definisi kaya menurut Safir Senduk. Orang kaya adalah orang yang paling banyak investasinya.

Jika membaca ilustrasi di atas, apakah Mawar sudah termasuk orang kaya? Belum. Karena Mawar tidak menyisihkan pendapatannya untuk investasi. Jadi jika Mawar berhenti bekerja dia tidak akan mendapatkan penghasilan. Jadi disinilah investasi mengambil peranan penting untuk passive income.

Lalu, seharusnya bagaimana Mawar mengatur pemasukannya?
Kita lihat dulu pola pengaturan keuangan menurut Safir Senduk.
Jika pemasukan ( katakanlah ) 10 juta, pengeluaran untuk biaya hidup 10 juta bahkan lebih. Berarti orang ini dikategorikan orang miskin.
Jika pemasukan 10 juta, 20% nya barang konsumtif dan sisanya 80% untuk biaya hidup, orang ini dikategorikan sebagai orang yang biasa-biasa saja atau menengah.
Sekarang kita lihat polanya orang kaya. Orang kaya itu, cashflownya gini : 20% untuk investasi, 30% untuk barang konsumtif, sisanya yang 50% untuk biaya hidup.

Nah sekarang kita tinggal pilih, mau dibagian mana kita berada. Atau pertanyaannya gini deh, saat ini, kita termasuk yang mana? Kaya, menengah, atau... miskin?

Pasti semua menjawab ingin kaya. Iya kan?

Jika kita ingin termasuk orang kaya, kita harus pintar-pintar mengatur arus keluar masuk uang ( cashflow ) karena ini sangat menentukan di bagian manakah kita berada.

Ada tiga macam cashflow ( masih ) menurut Safir Senduk :

1. Miliki Investasi Sebanyak Mungkin
Dari tadi bicara investasi investasi investasi. Investasi yang gimana, sih?
Banyak investasi yang bisa dipilih. Jika pendapatan masih sedikit, mulailah berinvestasi dengan investasi emas dan tabungan berjangka. Jika pendapatan sudah lumayan banyak, bisa meningkat ke saham. Beli saham pada perusahaan-perusahaan yang go public. Gampangnya, perusahaan yang belakangnya ada embel-embelnya 'Tbk' berarti sahamnya bisa dimiliki oleh siapa saja.
Selain saham, ada juga investasi dalam bentuk reksadana, unit link.
Tapi yang paling menjanjikan adalah investasi properti. Properti ini bisa berupa tanah dan rumah yang disewakan ( dijadikan kost-kostan ). Ivestasi properti dijadikan sebagai dana pensiun.

2. Siapkan Dana untuk Masa Depan
Masa depan bukanlah misteri jika kita menyiapkan dari sekarang. Kita ingin menyekolahkan anak sampai perguruan tinggi, punya rumah, ingin punya bisnis sendiri, ingin berlibur atau perjalanan ibadah, dan pensiun di hari tua? Semua itu harus dipersiapkan dari sekarang.

3. Atur Pengeluaran
Mengatur pengeluaran disini bukan berarti kita harus mengeluarkan uang sesedikit mungkin, tapi berusaha agar pengeluaran kita tidak melebihi pemasukan.
Yang harus kita lakukan adalah : membedakan mana kebutuhan yang wajib, mana yang butuh, dan mana yang ingin. Pengeluaran wajib ini harus didahulukan karena jika tidak, ada siklus yang akan terhenti. Biaya wajib seperti bayar listrik, air, bayar sekolah anak, dsb. Sedangkan butuh, seperti keperluan dapur, pulsa, internet. Ingin. di sini kita harus mengenali dimana keinginan kita lalu  kurangi pelan-pelan. Misalnya saja, keinginan di fashion ( membeli baju mode terbaru beserta aksesorisnya ) dan gedget (membeli gadget keluaran terbaru ).

Ada empat urutan penting dalam mengatur pengeluaran :
Yang pertama sekali adalah cicilan hutang, maksimal pengeluaran untuk cicilan hutang adalah 30% dari penghasilan. Nggak boleh lebih dari itu.
Kedua adalah tabungan atau investasi yang minimal dikeluarkan sebanyak 10% dari penghasilan. Nggak boleh kurang , lebih boleh.
Ketiga adalah Premi Asuransi sebesar maksimal 10% dari penghasilan.
Keempat adalah biaya hidup, maksimal 50% dari penghasilan.

Lalu, zakat dan sedekah disimpan diurutan keberapa? Jika sebagai Muslim, zakat dan sedekah haruslah berada di urutan pertama dengan minimal 5% dari penghasilan. Jadi, itu gimana kitanya aja ngatur-ngaturnya. Mungkin bisa dimasukkan ke golongan tabungan dan investasi.

Miliki Proteksi

Dengan memiliki proteksi, memang nggak menjamin hidup kita aman, tapi kita tidak akan kalang kabut jika terjadi sesuatu pada diri dan keluarga.
Miliki Asuransi
Beberapa resiko yang mungkin terjadi adalah : kecelakaan, kematian, sakit, kecelakaan pada rumah dan kendaraan, PHK ( Pemutusan Hubungan Kerja ). Oleh sebab itu kita perlu memiliki asuransi, entah itu asuransi jiwa, asuransi kesehatan, asuransi kerugian, dll.
Pentingkah Asuransi?
Jawabannya penting.

Asuransi ini ibarat payung.Payung tak menjamin hujan tidak akan turun, tapi payung menjamin kita tidak akan basah saat hujan.

Miliki Dana Cadangan
Dana cadangan untuk proteksi jangka pendek. Digunakan sewaktu-waktu atau dengan kata lain pengeluaran tak terduga.
Miliki Sumber Penghasilan Lain
Jika kita karyawan seperti Mawar, maka alangkah baiknya jika kita punya pengasilan lain selain dari gaji dari perusahaan. Jika sewaktu-waktu diPHK masih ada sumber penghasilan yang lain.

Jadi, apakah karyawan dan blogger seperti kita masih bisa jadi orang kaya? BISA. Berinvestasilah!

Baca juga reportase Jumpa Blogger Sun Life bersama Safir Senduk.

sumber gambar

Jumpa Blogger Sun Life Bersama Safir Senduk

Saya udah lama ( sejak baru pertama kali launching ) pengen banget ke kawasan Trans Studio Bandung. Tapi apa daya , aku mah apa atuh, ibu rumah tangga yang sehari-hari diem di rumah. (((dieeem??))) :v

Eh, Alhamdulillah beberapa waktu yang lalu saya dapat undangan untuk menghadiri Jumpa Blogger Sun Life bersama Safir Senduk. Jadi saya ada alesan nambah ilmu sambil main. Karena week end, jadi anak-anak diasuh sama abinya hari itu.

fotografer : teh Nchie Hanie

Sabtu, 03 Oktober 2015
Bertempat di Mozaik & Co Restaurant Bandung. yang masih berada di kawasan Trans Studio Mall.

Saya bareng teh Ida Tahmidah udah janjian mau berangkat jam 10.00 dari Cimahi. Tapi, ternyata acara saya yang dari pagi belum selesai tepat jam sepuluh -seperti yang saya perkirakan. Jadinya, saya berangkat jam sebelas lebih. Karena takut telat, jadi motor saya gasspoll. Tau deh kecepatan berapa soalnya speedometernya rusak. Teh Ida pegangannya kenceng banget!! Hapunteun ya , Teh, saya ajak ngebut.

Sampai di lokasi nggak telat dong. Karna ngebut tadi, alhamdulillaah bisa sampai dengan selamat. ^_^

Acara Jumpa Blogger Sun Life diawali dengan makan siang. Dihadiri oleh sekitar seratusan blogger dari berbagai komunitas. Baru sekitar jam satu acara dimulai. Dibuka oleh MC cantik dan seksi. :D
Nih saya kasih yang bening dulu, biar melek. :p 

Kemudian diisi oleh bu Elin Waty, Direktur Utama PT. Sun Life Fiancial Indonesia. Bu Elin memperkenalkan kepada blogger tentang financial planner yang dimiliki PT Sun Life ini.

Wiiw, semua tekun sama gadgetnya , kan?
Iya laah , ada lomba live tweet berhadiah gadget, kok.
Sun Life yang merupakan bagian dari Sun Life Financial ternyata sudah berdiri sejak 1865 di Toronto, Kanada. Udah tua dan berpengalaman ya selama 250 tahun. Keren!
Dan di Indonesia sendiri, Sun Life sudah ada sejak 20 tahun lalu yaitu tahun 1995.
Dalam masa berkembangnya di Indonesia, Sun Life telah banyak mengedukasi masyarakat Indonesia untuk mempunyai perencanaan keuangan yang matang. Maka tak heran Sun Life mendapatkan banyak sekali penghargaan.

Penghargaan PT Sun Life Financial Indonesia
Nih, beberapa penghargaan yang diperoleh :

 Departemen Marketing memperoleh penghargaan bergengsi dalam ajang "Marketing Awards 2015" persembahan majalah MARKETING untuk kategori "Best Marketing Campaign"

Unit Usaha Syariah PT Sun Life Financial Indonesia memperoleh penghargaan bergengsi dalam ajang “Global Banking and Finance Review Awards” untuk kategori:
“Best Family Takaful Provider Indonesia 2015”

Email Pusat Layanan Nasabah sli_care@sunlife.com meraih predikat “Excellent” untuk kategori industri asuransi dari Carre-CSL dan majalah Service Excellence di tahun 2015

~Contact Center Service Excellence Award (CCSEA) meraih predikat “Excellent” untuk kategori asuransi jiwa dan kesehatan dari Carre-CSL dan majalah Service Excellence di tahun 2015
~Brighter Life Indonesia meraih Silver Award untuk kategori community dari The Davey Awards
~Banking and Financial Services In-House Team of the Year
Selengkapnya bisa dilihat di Sun Life Awards

Sebagai upaya untuk mendukung OJK dalam peningkatan literasi keuangan masyarakat Indonesia, Sun Life Financial Indonesia telah bekerjasama dengan Yayasan Bina Karakter Tunas Muda,
Finacial Planning Standard Boards Indonesia (EPSB Indonesia), International Labour Indonesia (ILO), dan Bank Indonesia (BI) untuk mengadakan program literasi keuangan.
Sun Life juga telah melakukan edukasi kepada para masyarakat, anak-anak sekolah, mahasiswa, dan kini Sun Life tengah menggandeng para blogger untuk turut serta menginformasikan dan mengajak masyarakat luas untuk mengelola keuangan dengan baik dan benar. Agar blogger sendiri sebagai sebuah profesi juga mempunyai perencanaan keuangan yang baik.

"Karena blogger itu sangat potensial, makanya kami mengajak rekan-rekan (blogger) semua di acara Jumpa Blogger Sun Life ini." tegas bu Elin Waty.

*deuuuh, blogger mana yang nggak tersanjung cobak?*


Bu Elin Waty ( CEO PT. Sun Life Financial Indonesia )
Sun Life Financial adalah perusahaan asuransi pertama di Indonesia yang memisahkan distribusi unit bisnis konvensional dan syariah. Lebih jauh lagi bu Elin menjelaskan bagaimana Sun Life beroperasi dari tahun ke tahun. Dan semakin mendapat kepercayaan dari masyarakat Indonesia.

 Life's brighter under the sun.

Acara dilanjutkan dengan seminar keuangan bersama Safir Senduk -seorang Perencana Keuangan yang sudah memiliki sertifikat CFP (Certified Financial Planner).

Untuk materi selengkapnya,
silahkan baca ceritanya di sini :  Yuk Kelola Keuangan dengan Bijak 

Pembawaan Safir Senduk yang diselingi dengan candaan membuat seminar berjalan dengan asyik dan terasa waktu cepat berlalu. Sebagai penutup sebelum sesi tanya jawab inilah yang dikatakan Safir Senduk :

"Jika hidup Anda terasa semakin berat, maka ingatlah akan CICILAN."

Setelah itu, acara dilanjutkan dengan sesi tanya jawab, pembagian doorprice & hadiah untuk kuis,  dan live tweet.
sumber foto twitter Koko Nata
sumber foto twitter Koko Nata
Acara Sabtu kemaren ini, membuat saya lebih melek finansial. JADI NGEBET BANGET PUNYA KOST-KOSTAN !
:D :D