06 September 2019

Access BARS Membantu Saya Lepas dari Obat-Obatan

Halo semuanya, kali ini saya mau berbagi tentang manfaat Access BARS membantu saya lepas dari obat-obatan. Pada awalnya saya nggak pernah menyangka bahwa Bars bisa membuat saya nggak ketergantungan lagi sama obat pereda nyeri.



"Memangnya kamu kenapa Win sampai harus minum obat-obatan segala?"

Sebenarnya nggak ada penyakit yang "serius" kok. Cuma penyakit seperti sakit kepala, masuk angin, pegal linu atau sakit badan. Kayaknya rata-rata orang juga pernah mengalami sakit ringan semacam ini. Memaaang, sakitnya "cuma" sakit ringan, tapi kalau hal tersebut terjadi hampir setiap hari, ya repot juga nggak sih?

Baca juga: Stok Obat-obatan Wajib Seorang Ibu Rumah Tangga

Saking seringnya terserang sakit kepala, saya menganggapnya sebagai hal yang wajar saja. Namanya juga ibu rumah tangga yang punya banyak anak. Menghadapi anekdot/kelakuan anak tiap hari selama 24 jam 7 hari seminggu itu bikin pala puyeng (masih untung saya nggak depresi). Mengerjakan pekerjaan rumah tangga tanpa asisten sampai encok pegal linu mah udah biasa. Begadang semalaman lalu paginya musti jemput anak sekolah, kena angin dikit saat naik motor lalu masuk angin mah sudah biasssaa. Saya menganggapnya biasa pada awalnya. Hingga saya mengenal Acces Bars. 

Apa itu BARS? 
Silahkan baca di sini ya manteman: Pengalaman Mengikuti Kelas Bars Consciousness
Teruntuk dokter David Budi W,
terima kasih banyak telah jadi fasilitator saya dalam mengenal Bars. 

Saya sendiri enggak ngeuh kapan mulai nggak konsumsi obat sakit kepala. Saya menyadarinya pas udah sekitar tiga bulan setelah ikut kelas Bars.

Suami bertanya: "Mau dibelikan koyo sama obat sakit kepala atau nggak? Kok udah lama nggak minta pang belikeun?" (pang belikeun=tolong belikan)
Saya jawab: "Enggak. Udah nggak pernah sakit kepala lagi."

Dari situ saya bersyukur banget. Penyakit rutin yang selalu menyerang saya itu, sekarang sudah lenyap. Ini karena salah satu tool dari Acces Bars yang membuat kesadaran saya bertambah.

Kok Bisa?

Begini. Ternyata, ya teman-teman. Sebagian dari kita itu adalah orang-orang dengan tipe Empath. Dia mudah sekali menyerap segala hal yang ada di sekitarnya. Mulai dari pemikiran, perasaan, sakit. Dan saya ini ternyata termasuk orang yang Empath-nya besar. Kayak sponge gitu deh. Ngerinya, yang diserap tuh bukan cuma radius sekilo dua kilo aja, tapi bisa se-provinsi! yasalaaam

Sebelum ikutan kelas Bars ini saya nggak tau, nggak sadar juga, bahwa ada lho tipe orang empath yang bisa menyerap apa saja. Hal itu menjadikan sampah elektromagnetik menumpuk di diri saya.
Oh itu sebabnya, SERING BANGET saya mengalami mood swing. Gak tau kenapa tiba-tiba merasa sediiiiiih banget. Tiba-tiba galau. Tiba-tiba nangis. Padahal nggak lagi ada masalah apa-apa. Tiba-tiba mikirin sesuatu. Entah itu datangnya darimana saya nggak tahu.

Kalau mau tanya aja suami saya, sering tuh saya tiba-tiba minta peluk dan nangis sesenggukan. Ditanya kenapa, nggak tau, pengen nangis aja. Untung suaminya sabar, mau peluk, dan menyediakan bahu untuk bersandar. ea eaaa

Tau gak? Perasaan-perasaan itu semua ternyata nggak semuanya punya kita, lhoh (bukan punya saya maksudnya). Saya pas dikasih tau gitu sama dokter David, ya bengong melongo. hahaha
Kok bisa sih dok?

98% of your thoughts feelings and emotions don't belong to you. You are like the psychic Sponge Bob of the universe.

Mau cerita dikit. Dulu, saya sering jadi tempat curhat. Dicurhatin sama temen tentang permasalahan hidupnya, setelahnya aku PASTI bakalan terserang sakit kepala yang sangat berat. Udah kayak psikolog aja tuh. Saya juga bisa merasakan betapa sedihnya atau bahagianya seseorang ketika dia bercerita. Dan entah kenapa saya jadi kayak magnet gitu, menarik orang-orang pada curhat ke saya. Ternyata selama itu saya jadi penampung, jadi tempat sampah permasalahan orang-orang. Oh pantes yaaa..

Lagi-lagi saya bersyukur kenal dokter David, kenal Bars. Sehingga sekarang kesadaranku bertambah.

Ketika tiba-tiba saya sakit kepala, tiba-tiba galau, tiba-tiba pengen marah-marah, tiba-tiba sakit di bagian badan tertentu. I will say: Who does this belong to? Punya siapa ini? Kembalikan kepada yang punya ditambah dengan kesadaran.

Cring!
Iam aware. I think that if a thought, feeling, or emotion fits in mine, it must be mine. Tapi kalau bukan, semuanya itu akan berangsur hilang.
Saat merasakan pusing, Who does this belong to?
Saat tiba-tiba melow, galau, dsb... Who does this belong to?
Alhamdulillah dengan ijin Allah, saya nggak lagi pusing setiap hari, nggak lagi nwngis tanpa sebab, nggak lagi tergantung sama obat-obatan itu. Alhamdulillah sehat tanpa obat.

Ini cuma salah satu tools dari Acces Bars. Masih banyak yang lainnya sebenernya, insyaAllah ntar ditulis lagi beberapa pengalaman bersama Bars yang membuat hidup saya lebih easy, joy and glory.

Kalau teman-teman tertarik sama hal ini, silahkan kepoin / cari tahu lebih banyak di:
grup facebook: Indonesia Access Consciousness
atau
di grup whatsapp: https://chat.whatsapp.com/IFFtZVfJumJC4PCIBhZd85
follow juga instagram dokter David Budi @davidbudi.access

Atau kalau teman-teman ingin merasakan gimana sih rasanya mendapat teraphy BARS, yuk janjian ketemu sama saya. Yes, saya juga praktisi Bars, lhoh. :)

Baca juga: Ternyata Begini Rasanya Setelah di-Bars

Segini dulu ya manteman yang bisa saya bagikan. Semoga tulisan ini bermanfaat buat siapa saja. Bagikan tulisan ini jika dirasa bermanfaat untuk teman-teman Anda.

All of lifes come to me with easy, joy, and glory.

2 comments:

  1. Aku banget dl waktu masih standby di office hampir 3x minum obat sakit kepala par***x ojol2 berat,pusing .Udah 4 tahunan ini udah lepas, tambah2 mengenal Bars makin assoy, tinggal bilang who does belong to?

    ReplyDelete
    Replies
    1. Aku masih latihan terus nih Teh. Kadang masih ngerasa penuh banget otakku ngebul.

      Delete

Hai, terima kasih sudah membaca dan berkomentar. :)
Mohon maaf komentar dimoderasi karena banyak spam yang masuk.