10 July 2018

Membimbing Anak Laki-Laki Agar Bisa jadi Imam Shalat

Assalaamu'alaikum, dear friends.. :)
Berharap teman semua dalam keadaan sehat lahir batin.

Akhir-akhir ini saya jarang cerita anak ke 1&2. Sibuk. Riweuh iya. Lebih memprioritaskan bayi daripada lainnya. Meskipun begitu, syukur Alhamdulillah Dhia&Akram tetap sayang sama adiknya. Mereka nggak cemburu. Ajaib emang sih.

Ngomong-ngomong udah lama nggak curhat nih. Kali ini kembali mau mengabadikan moment tumbuh kembang anak-anak. Dimana Akram sekarang sudah bisa jadi imam sholat. huhuhu

Usianya 6 tahun. Bisa ngimami embaknya walau kadang masih nolah-noleh. Walaupun setiap waktu sholat, saya jadi alarm bagi Dhia&Akram. "Ayo, udah adzan. Sholat dulu sana!"
Kadang masih merengek nawar raka'at sholat.
"Akram, ayo sholat dulu. Dhuhur 4 raka'at ya."
" Kok empat? Akram maunya 3."
"Tiga itu kalau Maghrib."
Walaupun cemberut namun tetap dikerjakan. Walaupun lamaaa namun tetap dikerjakan. Walaupun baju Akram basah kuyup setelah berwudhu, ibunya tetap bisa tersenyum karena ada mesin cuci. ;p

Sekali dua kali mereka nggak berangkat juga ke kamar mandi (untuk mengambil wudlu), mulut saya gak akan berhenti mengatakan hal yang sama : "Mbak, Mas, ayo sholat dulu. Mainnya bisa diterusin lagi nanti setelah sholat."

Entah mengapa, kemampuan berbicara saya meningkat setelah beranak 3 (baca: lebih cerewet) lol. Saya seperti enggak pernah capek mengomel. (((Ingat! Wanita selalu benar.)))

Saya kadang suka terharu sendiri. Subhanallah anak lanangku sudah bisa jadi imam shalat untuk kakak perempuannya. Kalau diingat-ingat, entah berapa kali saya selalu menyuruh mereka mengerjakan sholat. Banyak! Kadang sehari full 5x. Kadang ( eh sering ) ada juga bolong-bolongnya. Emak satu ini emang belum bisa setiap hari konsisten. Ampuni ya Allah.

Semua ini enggak instant. Ada proses. Ada usaha. Ada do'a.

Saya nggak pandai menulis tips. Saya hanya mau mencatatnya di sini agar saya nggak lupa aja.

1. Membimbing anak menghafal bacaan sholat.

Yang saya lakukan : hanya mengucapkan dengan suara keras bacaan sholat.
Awalnya enggak hafal. Semakin sering mengucapkan, Akram akan terbiasa mendengar. Otomatis akan hafal dengan sendirinya.
Saat gerakan rukuk dan sujud pun dibaca dengan suara keras.

2. Sambil mengajari bacaan sholat, saya kasih tau juga gerakan yang benar.

Bagaimana posisi tangan saat takbir. Bagaimana posisi ruku dan sujud. Bagaimana posisi kaki saat duduk diantara dua sujud dan tasyahud awal&akhir. Dan sebagainya.

Ada proses. Gak hanya sebulan dua bulan. Bertahun-tahun. Diawali dengan mengikutkan anak-anak saat saya dan Abudi shalat berjamaah (yang lebih banyak mainnya) hingga mengajari menghafal bacaan shalat.

Buah dari ikhtiar itu, sekarang, mengingatkan Dhia&Akram untuk sholat berjama'ah terasa lebih ringan. Dan mereka bisa sholat sendiri (tanpa saya).

Q : Dhia&Akram sholatnya rajin nggak? Apakah masih bolong-bolong?
A : Kadang sehari sholat full, kalo lagi rajin. Seringnya cuma 4 waktu. Ibunya lembek banget. Sering Kurang tega membangunkan mereka di subuh hari. hiks

Q : Apakah mereka selalu manis dan menurut?
A : Enggak! Kadang mereka nggak mau nurut saat diingatkan untuk sholat. Kadang ngambek (karena saya terus ngomong 'ayo buruan sholat dulu') dan berakhir dengan ngumpetnya anak-anak di lemari pakaian atau krukupan selimut, nangis.

baca juga : Agar si Kakak Tidak Cemburu dengan Kehadiran Adik

MasyaAllah..  Bertambah satu ceklis ini : membimbing Akram agar bisa jadi imam sholat.
Bersamaan dengan megajari jadi imam sholat, berdampingan dengan kemampuan yang lain yaitu:
- anak bisa bersuci ( cebok, mandi,wudhu ). Ini juga harus istiqomah/konsisten mengecek cara anak-anak ber-taharah/bersuci.
- anak telah mengenal aurat (laki&perempuan). Selalu mengingatkan malu kalau kelihatan alat kelaminnya sama orang lain selain orang tua. Malu dilihat jika gak pakai baju walaupun sama saudara kandung. Enggak boleh mandi bareng karena sudah besar ( 6 dan 9 tahun). mandi harus gantian.
- Akram bisa adzan&iqamat. Adzan belum benar semua, masih 75% an . Iqamat 95 % sudah benar lancar dan pelafalannya sudah hampir sempurna.

Dan yang paling susah ceklisnya adalah ISTIQOMAH, konsisten.

Mengawali itu mudah. Yang berat itu istiqomah.

2 comments:

  1. Neyna paling berat itu solat isya sama sampe ditawar 3 aja dong cape klo subuh rajin krn abis solat dy boleh nonton wkwkwkk

    ReplyDelete
  2. Anak sangat perlu untuk dididik perkara agama.. Terutama dalam sholatnya..
    Apalagi anak lelaki yang harus bisa menjadi imam..

    ReplyDelete

Hai, terima kasih sudah membaca dan berkomentar. :)
Mohon maaf komentar dimoderasi karena banyak spam yang masuk.