11 June 2021

Hutan Menyala di TAHURA Bandung

hutan menyala tahura
salah satu spot kece buat foto

Coming soon... HUTAN MENYALA

Dari experience-ku #JalanMalam di Hutan Menyala ( ig: @hutanmenyala ), menurutku ini asyik banget kalo ngajakin anak-anak bocil, ngajakin murid SD, SMP, SMA. Buat adik-adik remaja, asyik banget ini ngajakin teman-teman se-geng atau setongkrongan. Berasa kayak berpetualang gitu. Soalnya setiap pengkolan disapa dengan "Halo, para petualang!".

Gambaran keseluruhannya, berasa masuk dan larut ke negri dongeng. Apalagi kala rimba bercerita, batu prasasti akan bercerita tentang sebuah legenda. Lalu saat Beringin Berangan pun aku takjub. Bada tuh jadi seperti menjelajah waktu kemanaa gitu.

Terus bisa dibayangkan kayak #JalanMalam pramuka tapi ini versi mewah. hahaha. Tempatnya aman, soalnya udah ditata sedemikian rupa tapi tetap kerasa suasana hutannya.

Fyi, saat mau masuk ke #HutanMenyala ini pemeriksaan keamanannya berlapis. Dari cek suhu, cek tas, cek pake metal detector, cek barcode tiket, dst. Masuknya juga 5 orang-5 orang.

Alasan Hutan Menyala Menarik 

Menikmati hutan pada siang hari tentu berbeda. Rasakan experience #JalanMalam di hutan TAHURA (Taman Hutan Raya). Inilah alasan kenapa kamu sebaiknya main ke sini:

Aman:

- Meski di alam, Hutan Menyala tetap menjaga protokol kesehatan demi keamanan dan kenyamanan bersama, sesuai prosedur yang dianjurkan pemerintah. Udah saya tulis di awal, bahwa pemeriksaan keamanannya tuh berlapis-lapis. Dari pengecekan suhu badan, pengecekan tas bawaaan (tidak diperkenankan membawa makanan/minuman, korek, senjata tajam), lalu pemeriksaan menggunakan metal detector, pemeriksaan tiket, penukaran tiket dengan gelang, dan seterusnya.

Fasilitasnya sesuai prokes: disediakan tempat cuci tangan dan fasilitas sanitasi, serta penggunaan masker.

- Jumlah pengunjung per hari akan dikenakan kuota agar physical distancing tetap terlaksana.

- Sebelum masuk ke kawasan hutan, pengunjung akan melalui keamanan berlapis. Diantaranya: cek suhu badan, pengecekan tas bawaan (tidak diperkenankan membawa makanan dan minuman, korek api). Pengecekan menggunakan metal detector. Pengecekan tiket dan pemerian gelang. 

Nyaman:

- Di setiap pos, ada seorang "penjaga" yang tugasnya memandu para petualang. Yaaa, semua pengunjung disebut sebagai petualang, loh.

-Kakak penjaga ini selain memandu, juga selalu mengingatkan para petualang untuk selalu mematuhi protokol kesehatan

- Jalan yang dilalui para petualang di Tahura ini bisa dibilang nggak perlu effort. Jadi bisa banget mengajak bocah-bocah. 

-Seru banget karena ada cosplay Dewi Air dan para peri.

- Tersedia tempat duduk yang menggunakan bean bag yang bikin nyaman lama-lama duduk di sana sambil menikmati hutan.



Tentang Hutan Menyala

Hutan Menyala : Tahura Djuanda adalah inovasi destinasi wisata di masa pandemi berupa wahana pengalaman audiovisual di tengah hutan yang diorkestrasi oleh Sembilan Matahari (NM) dan The Lodge Maribaya, bekerja sama dengan Taman Hutan Raya Djuanda. 

Melalui Hutan Menyala, NM yang selama ini dikenal melalui video mapping pada bangunan-bangunan bersejarah di Indonesia ingin mengisyaratkan sebuah arah baru yang lebih sejalan dengan harapannya untuk lebih terlibat aktif dalam pelestarian lingkungan hidup, yang akan disisipkan dari sekarang hingga proyek lainnya di masa mendatang. Kiprah ini merupakan cerminan dari pesan yang diusung oleh studio interdisipliner asal Bandung ini dalam rangka memasuki usianya yang ke-14, yaitu: Bright Society, Bright Environment, dan Bright Economy.

“Kita sudah terlalu lama memperlakukan alam dengan semena-mena. Kita terlanjur menganggap bahwa ia akan terus hadir dalam kehidupan, walau seburuk apapun kita perlakukan alam,” tutur Adi Panuntun. “Hutan Menyala ingin mengajak pengunjung untuk mengkaji ulang hubungan antara manusia dengan alam, khususnya dengan hutan.” 

Perpaduan antara alam, seni, dan teknologi ini bertujuan untuk mengundang kita agar lebih mencermati serta mempelajari kembali sikap kita terhadap lingkungan sekitar. Lebih khusus lagi, dalam kaitannya dengan peran penting Tahura Djuanda sebagai benteng ekosistem alami bagi Kota Bandung maupun Jawa Barat. Peran ini menggarisbawahi ketergantungan kita terhadap Tahura Djuanda, sekaligus mengingatkan betapa pentingnya agar area konservasi ini tetap terjaga.

Kepala Taman Hutan Raya Djuanda Lian Lubis berpendapat, “Dalam beberapa tahun Tahura akan menjadi hutan tropis yang asyik bagi kegiatan masyarakat. Langkah-langkah konservasinya ditentukan sejak awal. Tentunya tidak sembarangan tanam pohon, agar tetap teratur.” Beliau melanjutkan, “Pengelola Tahura juga memberi keterangan petunjuk jalan hingga spesies pohon.  Dengan demikian jelajah Tahura Djuanda bukan hanya menikmati udara yang asri, tetapi juga wisata edukasi sejarah dan pengetahuan biologi.”

Sesi Awal


Hutan Menyala: Tahura Djuanda akan diawali dengan sesi diskusi dibalik layar proses kreasi karya dan instalasi pada tanggal 13 Juni 2021.

Sesi ini akan dibuka dengan deklarasi dari Orang Hutan, kumpulan yang terdiri dari Pidi Baiq, Anji, Heni Smith dan Adi Panuntun yang ingin lebih menyuarakan suaranya terhadap pentingnya konservasi hutan di Jawa Barat.

Deklarasi tersebut dilanjutkan dengan diskusi umum dan sesi tanya jawab dengan tim kreatif di balik Hutan Menyala yang akan menghadirkan perwakilan-perwakilan Sembilan Matahari dari  Art Department, Visual Content Creator, Technological Division, Audio Engineering, dan Storytelling.


Beli Tiket Hutan Menyala Tahura Djuanda


Hutan Menyala: Tahura Djuanda akan dibuka untuk umum pada akhir Juni 2021, mengacu pada regulasi dan protokol kesehatan dari pemerintah. Waktu operasional setiap hari Rabu hingga Senin, pukul 18.30-22.30 WIB.

Voucher kunjungan hanya dapat diperoleh secara online melalui: 

Setiap voucher akan berkontribusi terhadap penanaman bibit pohon yang akan disebar di seluruh Jawa Barat dengan bantuan dari Dinas Kehutanan Provinsi Jawa Barat. 




Hutan Menyala: Tahura Djuanda didukung oleh Bank BJB, Epson Indonesia, Dinas Kehutanan Provinsi Jawa Barat, Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Provinsi Jawa Barat, dan Satoe Komunika sebagai Event Organizer.

Tentang Sembilan Matahari

Sembilan Matahari (NM) adalah studio interdisipliner asal Bandung, Indonesia.

Karya mereka melibatkan eksplorasi audiovisual dan multimedia yang memiliki akar dalam desain, pembuatan film, dan teknologi digital yang diterjemahkan ke dalam projection mapping, pengalaman digital dan pameran serta instalasi imersif.

Tim NM terdiri dari praktisi yang mencakup seni dan desain, sains dan teknologi, serta disiplin terkait. NM bekerjasama dengan mitra di seluruh dunia dalam menghasilkan karya inovatif dan kolaboratif. 

Melalui karyanya, NM ingin menginspirasi, menantang, dan mendorong pikiran — untuk memandang jauh melampaui kebiasaan.

Tentang The Lodge Maribaya

The Lodge Maribaya  terletak di Desa Cibodas Maribaya, Lembang, Kabupaten Bandung Barat adalah tempat wisata dengan pemandangan alam hutan pinus yang terletak di pegunungan. Terkenal dengan wahana-wahana permainan dengan pemandangan barisan pohon pinus yang menantang adrenalin dan dikenal juga penginapan unik dengan konsep tenda kemping seperti buah labu.

Sejak tahun 2015, The Lodge Maribaya berkomitmen untuk menjaga kelestarian alam dan mengangkat budaya Sunda. Oleh karena itu, setiap penjualan tiketnya, Rp 1000,- disumbangkan untuk The Lodge Foundation yang peduli pada lingkungan hidup, seni dan budaya.

Hingga saat ini, The Lodge Maribaya menjadi The Lodge Group sebagai holding untuk lima unit bisnis yaitu: The Lodge Maribaya, Mullberry Hill by The Lodge (resort), Fairy Garden by The Lodge (tempat wisata), Herbal House by The Lodge (restoran), dan The Lodge Foundation

Tentang Tahura Djuanda

Taman Hutan Raya Ir. H. Djuanda atau yang lebih dikenal sebagai Tahura Djuanda adalah sebuah kawasan konservasi dan kebun raya di Bandung, Indonesia.

Taman ini mengambil nama dari Djuanda Kartawidjaja, Perdana Menteri terakhir Indonesia. Berlokasi di Kampung Pakar, Desa Ciburial, Kecamatan Cimenyan. Dengan kisaran ketinggian antara 770-1330 m dpl, tanah suburnya menopang sekitar 2.500 jenis tumbuhan, terdiri dari 40 familia dan 112 spesies. Pada tahun 1965 taman ini didirikan dengan luas sekitar 10 hektar, yang sekarang telah berkembang menjadi 590 hektar yang membentang dari Dago Pakar hingga Maribaya.

Tahura Djuanda berada di bawah pengelolaan Dinas Kehutanan Pemerintah Provinsi Jawa Barat.

Tentang Satoe Komunika

Satoe Komunika House of Event adalah perusahaan manajemen event yang telah berpengalaman selama 20 tahun menangani kebutuhan acara berbagai instansi di Indonesia. Berawal dari sebuah ide untuk memberikan sentuhan terbaik dan berbeda pada setiap pelaksanaan acara, pada tahun 2000 Satoe Komunika Event Organizer didirikan di Kota Bandung untuk menangani berbagai jenis event corporate seperti MICE, team building juga event decoration baik secara online maupun offline.

This entry was posted in

0 komentar:

Post a Comment

Hai, terima kasih sudah membaca dan berkomentar. :)
Mohon maaf komentar dimoderasi karena banyak spam yang masuk.