Dulu gak ada yang ngasih tahu weyyy... Kalo ternyata menjadi ibu tuh seberat ini. Ini baru hari pertama menjadi ibu, belum hari-hari selanjutnya saat pertumbuhan dan perkembangan anak di fase selanjutnya.
Aku pikir jadi ibu itu cuma tentang momen bahagia menyambut kelahiran bayi. Tentang pelukan hangat, tawa kecil, dan rasa haru saat pertama kali mendengar tangisan bayi yang lahir dari rahimku sendiri. Aku kira setelah proses melahirkan selesai, semuanya akan berjalan seperti di foto-foto indah di majalah—bayi tidur pulas, ibu tersenyum lembut, rumah wangi, badan langsing terawat dan hati penuh cinta. Serta hari-hari berjalan indah.
Tapi ternyata, nggak ada yang benar-benar mempersiapkanku untuk hari-hari setelahnya.
Buat kalian yang belum menjadi ibu, sini kakak kasih tahu supaya nanti nggak kaget seperti aku.
Siap Begadang
Harus siap begadang setiap malam. Kadang belum sempat benar-benar memejamkan mata, bayi sudah menangis minta disusui lagi. Kantuk dan lelah bercampur, tapi tubuh ini tetap harus bangun. Harus siap kapan pun, siang atau malam, demi memastikan si kecil cukup minum dan tetap tenang dalam pelukanku.
Ini tidak berlaku jika, kalian ada asisten rumah tangga dan pengasuh bayi yang siap 24 jam. Bayi dikasih ASIP (ASI Perah) atau susu formula. Kalian bisa bobo pules pada malam hari dan proses recovery lebih cepat. Kalau uang banyak, selalu ada solusinya. Bayar orang untuk merawat dirimu dan bayimu. Jika uang cukup, berarti harus siap-siap dengan begadang dan kurang tidur.
Pedih dan Beratnya Menyusui
Lalu ada momen menyusui yang tidak seindah bayanganku. Rasa sakit itu nyata — perih, nyut-nyutan, bahkan kadang sampai keluar air mata setiap kali bayi mulai mengisap. Sakiitt, apalagi baru pertama kali. Banyak yang menyerah karena gak kuat dengan sakitnya.
Tapi di balik rasa sakit itu, ada rasa kagum luar biasa pada tubuh sendiri. Ternyata aku bisa memberi kehidupan, memberi makan, memberi kenyamanan dari tubuhku sendiri. Rasa perih berganti jadi nikmat yang tak terkira. Menatap mata bening tanpa penghakiman itu saat menyusui, bahagianya sangat sangattt.
Waktu tak lagi Punyamu Sendiri
Hari-hari awal menjadi ibu baru juga membuatku sadar betapa waktu 24 jam terasa sangat singkat. Dulu aku bisa mandi lama, makan dengan tenang, atau sekadar menonton drama sambil rebahan. Sekarang? Bahkan untuk makan pun harus cepat-cepat dan sering tertunda karena bayi terus membutuhkan perhatian. Semua waktuku terasa habis untuk dia — mengganti popok, menyusui, menidurkan, menenangkan.
Dan buatku yang menyusui langsung tanpa bantuan botol atau formula, serta tanpa pembantu di rumah, rasanya dunia benar-benar hanya berisi dua orang: aku dan bayi. Kadang rasanya kesepian. Kadang aku menangis diam-diam di kamar, bukan karena menyesal, tapi karena lelah dan butuh jeda sebentar saja.
.... maka dari itu, balasan yang aku terima adalah BAHAGIANYA MENJADI IBU
Di tengah semua rasa lelah itu, ada hal-hal kecil yang membuatku bertahan. Tatapan mata mungilnya ketika selesai menyusu, genggaman tangan kecil yang seolah berkata, “Terima kasih, Bu.” Senyum kecil yang dia beri membuat semua perjuangan terasa berharga.
Sekarang aku paham, menjadi ibu bukan soal harus selalu kuat atau selalu sabar. Tapi tentang belajar setiap hari—belajar mengenal bayi, belajar mengenal diri sendiri, belajar menerima bahwa tidak apa-apa kalau lelah. Karena ternyata, cinta seorang ibu juga tumbuh pelan-pelan, bersama tangisan, peluh, dan tumpukan popok.
Kalau kamu sedang bersiap menjadi ibu, jangan cuma siapkan perlengkapan bayi. Siapkan juga hatimu. Karena menjadi ibu bukan hanya tentang merawat anak, tapi juga tentang merawat diri sendiri.
Kamu akan menangis, kamu akan lelah, tapi kamu juga akan menemukan cinta paling tulus yang pernah kamu rasakan. Dan pada akhirnya, kamu akan sadar—meskipun berat, menjadi ibu adalah perjalanan paling indah yang pernah ada.
Disclaimer: catatan ini berdasar pengalaman saat baru pertama kali jadi ibu, setiap ibu bisa aja berbeda cerita. Ambil yang relevan, yang enggak tinggalkan/abaikan.



0 komentar:
Post a Comment
Hai, terima kasih sudah membaca dan berkomentar. :)
Mohon maaf komentar dimoderasi karena banyak spam yang masuk.