23 October 2017

Belajar Parenting dari Film My Generation

Menjadi orang tua itu memang nggak ada sekolahnya, karena pengalaman adalah guru terbaik. Apakah cuma dari pengalaman pribadi? tentu saja tidak. Kita bisa belajar dari pengalaman orang lain ( melalui seminar, forum diskusi, membaca buku , atau dari video dan film ). Agar apa? Agar yang baik bisa kita contoh dan yang buruk bisa kita hindari dan tidak terjadi pada diri kita dan juga anak-anak kita.

Salah satu cara belajar parenting dari pengalaman orang lain adalah dengan menonton film. Nah,  9 November 2017 nanti, IFISINEMA akan meluncurkan sebuah film baru bertajuk My Generation. Menggandeng sutradara Upi , sutradara yang sudah sukses menyutradarai berbagai film seperti 30 Hari Mencari Cinta, Radit dan Jani, dll. 



My Generation bercerita tentang persahabatan 4 anak SMU, Zeke, Konji, Suki dan Orly. Di awali dengan gagalnya mereka pergi liburan karena video buatan mereka yang memprotes tentang sekolah, guru, dan orangtua menjadi viral di sekolah mereka. Dan mereka dihukum karenanya. Keempat sahabat ini pun menjalani liburan sekolah yang terkesan tidak istimewa, namun justru membawa mereka pada kejadian-kejadian dan petualangan yang memberi pelajaran sangat berarti dalam kehidupan mereka. 

My Generation Film diperankan oleh pemain-pemain baru:
Bryan Langelo sebagai Zeke.
Arya Vasco sebagai Konji.
Alexandra Kosasie sebagai Orly.
Lutesha sebagai Suki.

Karakter dan permasalahan yang diangkat oleh mbak Upi dari keempat pemain utama ini pun berbeda-beda. Mbak Upi melakukan riset selama dua tahun lho untuk menggarap film ini, sehingga dialog dan adegan di filmnya mungkin saja sering kita jumpai sendiri.



Zeke
Pemuda rebellious namun juga easy going dan sangat loyal pada teman-temannya. Ternyata memendam masalah yang sangat besar. Ia merasa orang tuanya tidak mencintainya dan tidak menginginkan keberadaannya sejak kejadian menimpa adiknya. Untuk menyembuhkan luka, Zeke harus berani mengkonfrontasi orangtuanya dan membuka pintu komunikasi yang selamaini terputus.
"That's okay not to be perfect."

Konji
Pemuda polosdan naif ini tengah mengalami dilema dalam masa pubertas. Ia merasa tertekan oleh aturan -aturan orang tuanyayang over protective dan kolot. Hingga ada satu peristiwa yang membuat Konji shock sehingga mempertanyakan moralitas orangtuanya yang kontradiktif terhadap peraturan yang selama ini dituntut terhadap dirinya.
"Kenapa orantua kita selalu bilang, bahwa jaman mereka dulu jauh lebih baik dari sekarang?"

Orly
Perempuan yang pintar, kritis dan berprinsip. Ia sedang dalam masa pemberontakan terhadap kesetaraan gender dan hal-hal lain yang melabeli kaum perempuan. Ia berusaha mendobrak labelling yang negativ terhadap perempuan. Disamping itu, ia bermasalah sama ibunya yang single parent dan berpacaran dengan laki-laki yang usianyajauh lebih muda. Menurutnya,gayahidup ibunya tidak sesuai dengan usia.
"Sebenarnya menyebalkan, tiap kali kita bersuara kita dianggap sebagai pembangkang."

Suki
Perempuan paling cool diantara teman-temannya. Menyukai musik dan seni. Suki tengah mengalami masa-masa krisis kepercayaan diri dalam hidupnya dan ia berusaha menyembunyikannya dari siapapun. Krisis kepercayaan dirinya bertambah besar karena sikap orang tuanya yang selalu berpikiran negatif terhadap Suki.  
"Sometimes we make bad choices but that doesn't mean that we are bad kids."
Itulah keempat karakter dan pemain utama yang terbilang masih baru sekali di dunia akting. Selain pemain baru, My Generation juga menghadirkan aktor dan aktris yang sudah berpengalaman seperti Ira Wibowo, Tyo Paukadewa, Surya Syaputra, Indah Kalalo, Joko Anwar, Karina Suwandhi, dan Aida Nurmala.

Konferensi pers film My Generation. Dalam foto mbak Upi dan beberapa pemain.


Sebelum menyaksikan di bioskop mulai 9 November2017 mendatang, tonton dulu trealernya di Youtube. 



Saya penasaran dengan reaksi teman-teman terhadap trailernya. Jangan lupa komen di sini ya agar saya dapat pencerah pendapat terhadap trailer film ini.

Film ini sebaiknya ditonton oleh orang tua bersama anak remaja mereka. Apabila kebetulan terjadi pada kehidupan pribadi atau di lingkungan kita, semoga film ini menjadi pembelajaran untuk kita orangtua dan anak remajanya agar tidak melakukan kesalahan yang sama.

5 comments:

  1. ada karina suwandhi, aku baru nonton 30 hari mencari cinta kalau radit dan jani belum

    ReplyDelete
  2. Cuuuus kita nobar biar ilmu parentingnya nambah

    ReplyDelete
  3. ironis ya klo di-pikir2.. mjd ortu gak ada sekolahnya, pdhl ortu adl guru yg paling pertama bagi anak. makanya ortu memang PERLU bgt terus belajar mengenai pola asuh utk mencetak generasi yg lbh baik

    ReplyDelete
  4. Film tentang remaja kayaknya harus ditonton orang dewasa kali ya. jadi bisa tahu begini loh kehidupan remaja ala Mba Upi. Menarik lagi, kalo mendiskusikan filmnya bersama orang tua. Biar yang tua tua pada tahu tuh kondisi anak remaja.

    ReplyDelete

Hai, terima kasih sudah membaca dan berkomentar. :)
Mohon maaf komentar dimoderasi karena banyak spam yang masuk.