09 February 2017

Prestasi itu...

Saya suka takjub melihat ibu rumah tangga/wanita yang sukses dalam bidang apapun. Ada yang sukses bisnis onlinenya. Ada yang sukses menjadi pembicara dan diundang dimana-mana. Ada yang sukses dari MLM sehingga berpenghasilan berjuta-juta. Dan masih banyak lagi prestasi-prestasi yang bisa dicapai oleh seorang wanita/ibu rumah tangga.

Suka ngiri nggak sih dengan prestasi-prestasi orang lain? Kalau aku sih sering gak tau kalau mas Goblin.  Haha
Tidak apa-apa itu kan manusiawi. Melihat orang lain lebih berprestasi pasti ada rasa iri walaupun kadarnya tiap orang berbeda. Yang membedakan, irinya itu akan dibawa kemana? Mau ngiri sampai nggak bisa tidur atau irinya akan membuat diri kita mempunyai semangat untuk berprestasi juga? Tapi kade jika irinya membuat kita jadi tidak semangat dan malas gerak. Hehehe

Setiap orang merasa prestasi itu relatif banget. Ada yang berfikir bahwa prestasi itu ketika sudah bisa mendarat di bulan atau nginep di planet mars. Ada pula merasa berprestasi ketika punya karier yang tinggi dan pendapatan selangit. Tapi, ada juga yang berfikir, prestasi itu ketika bikin telor ceplok tanpa gosong dan keasinan. Sesederhana itu. Tergantung dari perspektif masing-masing orang.

Tadi waktu nyetrika, saya kepikiran membuat tulisan ini. Saya pikir, ketika saya selesai nyetrika sehingga keranjang setrikaan kosong hari itu, itulah prestasi. Muahaha... *receh banget anaknya

Jadi prestasi itu....

Ketika pagi-pagi sudah selesai masak sebelum yang lain bangun.
Bisa masak untuk bekal makan siang suami itu rasanya hore-hore bergembira. Yang biasanya pagi-pagi sarapannya cuma roti oles plus susu, memasak menu komplit semacam sayur sop dan tempe goreng, itulah prestasi!

Ketika tumpukan setrikaan di keranjang yang sudah semacam gunung di Indonesia (sambung-menyambung dari Sabang sampai merauke ) sudah kosong dan sudah kembali di lemari dengan keadaan rapi. Itulah prestasi!

Ketika rumah sudah rapi sebelum suami pulang ke rumah, itulah prestasi. Rumah dengan dua bocah yang kreatif pasti bisa dibayangkan kondisinya setelah seharian dijadikan hutan, lautan, atau panggung hiburan. Selimut yang menjelma jadi kapal, bantal yang menjelma jadi benteng pertahanan, dan mainan yang tersebar ke segala penjuru rumah. Bisa rapi lagi, lantai kinclong wangi tepat sebelum suami pulang, itulah prestasi!

Bikin omelet/telur dadar dengan bulat sempurna tanpa retak, itulah prestasi.

Ngangkat galon dan masangin ke dispenser sendiri, itulah prestasi.

Bikin telor ceplok tanpa gosong dan keasinan, itulah prestasi. (eh tadi udah disebutkan ya)

Nyuruh si kakak ngerjain PR dalam sekali ngomong, itulah prestasi.
Si kakak biasanya susah kalau disuruh ngerjain PR, harus berkali-kali ngomong. Apakah saya aja di sini?

Ngangkat jemuran saat tiba-tiba hujan gede, itulah prestasi.
Ini biasanya mau ngangkat jemuran ribut nyari kerudung dulu di mana, keburu bajunya basah atuh euy. haha

Dalam sehari saja, tidak nginjak ranjau darat ( lego dan mainan-mainan kecil ), itu juga prestasi.

Tahan godaan jajan bala-bala hangat dalam sehari, itulah prestasi.

Apa lagi? Tambahin di kolom komentar, yaa... ;)

Dan mari kita tepuk tangan atas prestasi ini, hahaha

Virsky - Hopak / Вірський - Гопак (ukrainian dance)
make funny GIFs like this at MakeaGif

8 comments:

  1. salut dech bagi kaum hawa ... kalau dipikir2 lebih capek pekerjaan mereka di rumah dari pada kita yg bekerja di kantor

    ReplyDelete
  2. nyuapin anak..sampe habis...
    itu prestasi nhahahah

    ReplyDelete
  3. aku bisa blogwalking di sini juga prestasi banget. Selama ini semedi mulu��

    setuju banget Mbak, apa yang dengan tulus ikhlas kita lakukan dan selesai dengan baik, yo prestasi... selamat yaaaa sudah berprestasi����������

    ReplyDelete
  4. Aku IRI BANGET sama teh uwien yang jago bikin busy book.. huhuuu..

    ReplyDelete
    Replies
    1. Aku iri banget sama Dece yang pinter kece, huhuu..

      Delete

Hai, terima kasih sudah membaca dan berkomentar. :)
Mohon maaf komentar dimoderasi karena banyak spam yang masuk.