02 December 2014

Istri Terbaik untuk Suamiku

Setiap pasangan suami-istri, adalah terbaik bagi pasangannya. Dengan surat cinta ini, (saya merasa) saya adalah istri yang baik untuk suami saya. Saya tidak butuh penilaian laki-laki lain, cukup suami saya yang menilai.



Bismillaahirrahmaanirrahiim

Alangkah indahnya hidup ini ketika mengenalmu.
Alangkah indahnya hati tertaut dalam cintamu.
Alangkah indahnya langkah ini untuk menjadi pendampingmu.
Ya Rasulallah ,ya Habiballah kami rindu pada-Mu.

Jazakillah atas doa-doa dan pengertian adek untuk kakak, terima kasih yang tiada terkira. Allah menciptakan makhluknya bermacam-macam dan tiada satupun makhluknya yang benar-benar sempurna. Jazakillah adek selalu melihat dari sisi kebaikan kakak, jazakillah. Tapi ingat, dek. Kakak juga memiliki sisi dan tingkah lakuyang mungkin kurang baik, jika itu ada maka janganlah lihat keburukan dan perbedaan menjadikan permasalahan yang sulit untuk diselesaikan.

Rumah tangga Rasulullah SAW dibangun atas dasar persamaan kebaikan dari istri-istrinya. Jikalau kakak berbuat khilaf, tolonglah selalu diingatkan.

Q.S Al Baqarah : 223,
“Istri-istrimu adalah ladang bagimu, maka datangilah ladang-ladangmu kapan saja dengan cara yang kamu sukai, dan utamakanlah (yang baik untuk dirimu), bertaqwalah kepada Allah dan ketahuilah bahwa kamu (kelak) akan menemui_NYA. Dan sampaikanlah kabar gembira kepada orang yang beriman”

Adek selalu menurut apa yang kakak suruh dan selalu menghormati apa yang kakak tidak suka.
Ya Rabb, tercelalah diriku jika aku melalaikan segala rasa cinta yang diberikan oleh istriku kepadaku.

Kakak ingin dan terus berdoa kapada Allah untuk memberikan umur yang barokah sampai kakek nenek, agar bisa mengurus anak cucu kita kelak.

TERIMA KASIH SAYANG

Untuk istriku di sana
Engkau pelita dalam gelap hidupku
Engkau petunjuk jalan dalam sesatnya jalanku
Engkau karunia yang tiada terkira
Laksana air pelepas dahaga
Laksana embun pagi dalam keheningan
Laksana pelangi yang berwarna-warni dalam indahnya
Derasnya samudera kehidupan
Engkau obat hatiku dalam kesakitan
Engkau mataku dalam melihat sisi dunia yang terang benderang
Untukmu wahai istriku
“yang tercinta”

Galau hati ketika hari-hari menanti jawabmu waktu itu. Selalu ku berdo’a pada-Nya untuk menunjukkan jalan terbaik untuk kita berdua. Apalah daya seorang laki-laki seperti diriku, dapat mempersunting engkau, wahai bidadariku….

Segala kemanjaanmu, segala kebaikanmu untuk suamimu ini. Kuhaturkan rasa syukur pada MU ,Ya  Rabbi… Kau berikan bidadari di dunia.

Afwan jiddan dengan segala khilafku, Ya Rabb...

Dan untuk pelita hatiku, kuhaturkan berjuta permohonan maaf untuk segala khilafku.
Kakak ingin rumah tangga kita dibangun atas dasar keimanan dan kecintaan kita kepada-Nya. Ibarat mobil yang melaju pernikahan adalah merknya, mobil adalah kita berdua. Jalan adalah kehidupan yang selalu berkelok dan tak tahu ada apa di ujung sana. Landasi jalan kita di jalan dakwah dan tujuan kita adalah kematian yang telah menunggu kita untuk memasuki kehidupan tak berujung untuk selalu menghadap pada-Nya.

Terima kasih,


Tulisan ini diikutkan Giveaway Istri yang Baik


5 comments:

Hai, terima kasih sudah membaca dan berkomentar. :)
Mohon maaf komentar dimoderasi karena banyak spam yang masuk.