Hari ini adalah hari pertama
masuk sekolah Taman Laut Kanak-Kanak. Riri si gurita kecil berwarna merah
hendak berangkat ke sekolah bersama Ibunya. Riri senang sekali karena akan
bertemu teman-temannya dan Gurunya yang baik hati.
“Ibu, aku sudah siap.” Kata
Riri kepada ibunya. Riri sudah memakai tas dan topi warna merah kesukaannya.
“Oke, ayo kita berangkat.”
Riri dan Ibu Grita pergi
menyusuri terumbu karang yang indah-indah. Di jalan, mereka bertemu dengan Pak
Dudut si ikan badut berwarna kuning dan anaknya Moli. Kelihatannya Pak Dudut
sedang ada masalah. Begitu juga dengan Moli.
“Selamat pagi, Moli. Selamat
pagi, Pak Dudut.” Ucap Ibu Grita dan Riri hampir bersamaan.
Namun bukannya menjawab Pak
Dudut malah diam dan terus saja berenang melewati Riri. Moli, anaknya mengikuti
dari belakang. Dari raut wajahnya Moli nampak sedih.
“Ibu, kenapa Pak Dudut dan
Moli tidak menjawab ucapan salam kita? Mereka sombong,ya Bun?” Riri bertanya
kepada Ibunya.
“Eeh, Riri, nggak boleh
langsung menilai orang hanya karena satu kejadian. Biasanya keluarga Pak Dudut
kan baik sama kita. Mereka selalu tersenyum dan menyapa kita.”
“Lalu, kenapa jadi begitu,
Bun?”
“Bunda juga kurang tahu,
Riri. Sebab Bunda kan belum ngobrol sama Pak Dudut dan Moli.” bu Grita berkata
lembut sambil membelai kepala Riri.
“Nanti sepulang sekolah,
kita coba berkunjung ke rumah Pak Dudut,ya.”
Riri menganggukkan kepalanya
tanda setuju. Namun dalam hatinya, ia masih merasa bingung dan sedikit sebal
dengan Moli dan ayahnya karena tidak mau menyapa.
Hari ini, Bu Guru Pe
mengajak murid-muridnya untuk berkeliling menyusuri Taman Laut yang sangat
indah. Banyak sekali tanaman dan terumbu karang yang indah berwarna-warni.
Semua anak sangat senang dengan pelajaran hari ini. Kecuali Moli, ia dari tadi
hanya diam saja.
“Moli tidak ikut bermain
sama teman-teman?” Bu Phe bertanya kepada Moli. Yang ditanya hanya diam dan
tertunduk. “Kenapa wajahmu jadi sedih begini? Maukah kamu cerita sama Ibu Guru?”
Sebenarnya Moli ingin sekali
bercerita apa yang menimpa keluarganya kepada Bu Phe. Tapi ia takut kalau
teman-temannya tahu, ibu dan ayahnya akan malu.
“Baiklah kalau Moli tak mau
cerita. Tapi, kalau Moli butuh Ibu, Bu Guru akan selalu ada buat Moli.” Bu Phe
meninggalkan Moli sendiri menuju tempat duduk di dekat anak-anak yang tengah
bermain.
Tiba saatnya pulang sekolah.
Sebelum pulang, Bu Phe menanyakan kepada murid-murid apa yang mereka dapatkan dari
kegiatan hari ini. Anak-anak antusias menjawab secara bergantian.
Anak-anak telah berdoa dan
bersiap pulang. Para orang tua sudah menunggui anaknya.
Siang ini, Riri dan ibunya
langsung pergi ke rumah Pak Dudut. Barusan ketika menjemput Moli, Pak Dudut Nampak
tergesa-gesa sekali. Jadi, Bu Grita tidak sempat menanyai.
Sesampainya di rumah Moli,
Bu Grita dan Riri sangat kaget melihat koral tempat tinggal keluarga ikan badut
sudah porak-poranda.
“Ya Tuhan, apa yang terjadi,
Pak Dudut?” tanya Bu Grita.
“Rumah kami dirusak oleh
manusia. Mereka mengambil rumah dan juga menangkap Ibunya Moli.” Ucap Pak Dudut
sedih.
Tidak banyak yang mereka
bicarakan. Riri dan Bu Grita segera pamit pulang.
“Riri sangat kasihan sekali
melihat Moli dan ayahnya, Bu.”
“Iya, ibu juga.”
“Kita harus melakukan
sesuatu untuk membantu mereka.”
Semalam, Riri tidak bisa
tidur karena memikirkan Moli.
“Besok aku harus bantu Moli.”
Ucap Riri dalam hati.
Keesokan harinya, Riri dan
ibunya berangkat ke sekolah lebih awal.
Bu Grita menceritakan
keadaan Moli dan keluarganya kepada Bu Phe. Sementara itu, Riri bercerita
kepada teman-temannya dan meminta teman-temannya ikut membantu.
Hari itu Moli tidak
berangkat sekolah. Murid-murid, guru, dan para orang tua sudah mengetahui musibah
yang dialami keluarga Moli. Jadi, hari itu mereka menyusun rencana dan membagi
tugas untuk membantu Moli.
Sore harinya, Bu Phe dan
muridnya sudah siap dengan kejutan yang mereka bawa untuk Moli.
“Moli, ini teman-teman Moli
yang bikin. Semoga Moli bisa kembali ceria.” Kata Bu Phe.
“Moli, ini terima,ya.” kata Riri
sambil menyerahkan sebuah bingkisan.
“Pak Grita, kami orang tua
murid kemarin mencarikan tempat tinggal untuk keluarga Bapak. Mari ikut bersama
kami.” Kata Bu Grita.
Sekarang, Pak Dudut dan Moli
sudah punya rumah lagi, yaitu sebuah koral yang sudah tidak ditinggali oleh ikan-ikan warga Kota Laut. Dan Moli bisa tersenyum lagi sekarang. Semua itu berkat bantuan orang tua murid TK Taman Laut dan juga
Riri dan teman-temannya.
Cerita yang menarik mak :)) Tapi blognya ini kok nggak bisa discroll pake pad ya? Bisanya cuma manual pake panah. Coba cek settingan atau ganti template mak :)
ReplyDeleteiyakah? etapi pake pad yg di netbook dan laptop saya masih bisa kok,mak. tapi akan sy cek settingannya. trims udah mampir :)
ReplyDelete