04 February 2018

Mitos Ibu Hamil saat Gerhana, Dilakukan atau Tidak?



Mitos buat ibu hamil kadang memang medeni (nakutin). Padahal  (mungkin) kita sudah tau itu cuma kepercayaan orang zaman dulu atau karena difikir secara logis mitos-mitos itu nggak ada kolerasinya sama sekali dengan kehamilan. Kadang, kalau saya lebih baik enggak tahu sama sekali, sih, daripada tahu tapi malah jadi parno, ketakutan yang berlebihan, ngikutin mitos dan  tanpa saya sadari malah sampai mendekati syirik. (naudzubilah)

Biasanya cerita horor dan menyeramkan tentang mitos datang dari orang-orang dulu yang sudah sepuh. Kebanyakan penganut kepercayaan, sih ya. Zaman dulu sebelum Islam menyebar di daerah-daerah kan kebanyakan penganus animisme dan dinamisme. Waktu saya kecil, di desa ku masih banyak ditemukan sesajen di pohon-pohon besar, di batu, kuburan tua, dsb. Tapi kini, perlahan tapi pasti, sesajen semacam itu sudah jarang sekali ditemukan walaupun satu dua masih ada saja. Jadi menurutku kenapa muncul cerita-cerita horor tentang mitos saat hamil banyak muncul karena kepercayaan tersebut. Emm, selain itu, kayaknya metode ngajarin anak orang tua zaman dahulu itu paling efektif yaitu dengan menakut-nakuti anak. cmiiw

Diantara warga desa yang masih banyak percaya mitos kehamilan, Alhamdulillah banget, untungnya Simbokku enggak pernah yang gimana-gimana gitu pas aku hamil. Walaupun beliau dulunya mungkin ngikutin mitosnya. Simbokku, dari saya hamil pertama sampai hamil ketiga yang sekarang, nggak pernah yang namanya maksain kehendaknya bahwa saya harus ngikutin dan melaksanakan mitos seputar kehamilan. Beliau paling hanya sekedar mengingatkan begini begitu, namun kalau saya jelasin prinsip saya, beliau enggak lagi memaksakan. Cenderung bilang : "Oh, yowis nek ngono." ( oh yaudah kalau begitu).

Sekadar ngasih tau aja buat teman-teman pembaca, Simbokku tuh bukan termasuk yang pandai mengaji, nggak terlalu tahu ilmu agama, bahkan beliau enggak aktiv di majelis taklim seperti layaknya tetangga ibu-ibu yang sudah sepuh. Namun beliau begitu open minded sama perkembangan zaman, sama pengetahuan Islam yang saya dapat di perantauan. Kalau saya jelasin begini-begitu, beliau lebih sering bilang 'Oh'. Ya yang pasti saya jelasinnya enggak menggebu-gebu kek pak kiyai lagi ceramah, nggak kayak gitu lah, haha. Jelasinnya santai aja. Seperti contoh:

- Hamil ke 1-3 saya nggak pakai peniti+bawang+dinglo (atau apa ya namanya?) dicantolin di baju selama hamil. Simbok enggak protes padahal tetangga sekitar yang lagi hamil kebanyakan pada pakai. Saya juga nggak pakai gelang&kalungan lawe(semacam tali/benang), Simbok enggak komen : "kudu nganggo iki karo iki (peniti dan lawe) ben ora diganggu medi/hantu."
Aku nggak pakai baik-baik aja, Alhamdulillah. Ikhtiarnya, kalau bepergian enggak lepas dari membaca surah/ayat Qur'an yang sudah dihafal dalam hati. Juga baca al-Ma'tsurat pagi dan sore.
Terus kalau orang tuanya keukeuh gimana, Win? jelasin baik-baik, senyumin. Kalau masih aja maksa, turutin aja. Jangan cari masalah sama ortu terutama ibu. 😄 
Karena ada lho, karena sifat anak dan ibu sama-sama 'keras', si ibu keukeuh si anak juga keukeuh membantah malah jadinya hubungan ibu dan anak jadi enggak baik. Jangan sampai kayak gini, ya teman-teman. Saat lagi hamil (maupun tidak) kita harus menjaga hubungan baik sama orang tua. Apalagi ibu kan doanya mustajab. Jangan sampai malah ibu terbersih dalam hati doa yang jelek.

- Beberapa hari lalu saya nelpon Simbok, tentang ada gerhana bulan beliau juga sudah tau. Ada banyak mitos beredar apalagi saat hamil gini, saya banyak yang ngasih tahu saat gerhana itu harus begini harus begitu. Namun lagi-lagi Alhamdulillah,  beliau enggak nyuruh saya ngikutin mitos yang salah satunya adalah masuk ke kolong tempat tidur selama gerhana berlangsung. Kalau iya bisa gawat, aku kan nggak punya kasur yang ada kolongnya. 😂😂

Malahan tetanggaku ada yang medeni, ngasih tau kalau pas gerhana nanti, nyuruh aku mbangunin jabang bayi yang masih di dalam rahim. Pas kutanya kenapa, jawabnya: pas gerhana, kelapa jadi pada nggak ada isinya. Nggak ada kolerasinya kan sama kehamilan?

Lalu ada lagi nih mitos lainnya saat gerhana : si ibu hamil harus mandi. Demi apa mandi malam-malam saat cuaca dingin menggigit? Bisa-bisa malah masuk angin dan sakit. Kalau anjuran ibu hamil mandi sih itu hal biasa. Karena ibu hamil harus menjaga kebersihan badan dengan mandi dua kali sehari. mandi di pagi dan sore hari. Nggak ada waktu mandi khusus di saat gerhana berlangsung. Maka dari itu, ketika santer terdengar mitos ini itu inu, selain berfikir realistis, tetep kita minta perlindungan dari Allah agar terhindar dari syirik.

Menyikapi adanya gerhana buat ibu hamil, gimana?

Takut, pasti ada. Rasulullah saja takut pas ada gerhana. Dikisahkan, dahulu saat terjadi gerhana, Rasulullah ketakutan. Beliau takut terjadi kiamat. Lalu beliau sholat dan berdoa. Adapun tata cara shalat gerhana, silahkan manteman googling saja, ya agar informasinya lebih lengkap.


3 comments:

  1. Tetanggaku dulu tiapharin nyantolin peniti sama gunting kecil di bajunya. Alhamdulillah ibuku juga g maksain, cm ketat banget pas pasca lahiran..

    ReplyDelete
  2. Pas hamil enggak ada gerhana, tapi lebih baik sholat gerhana sih daripada mandi malam2 di musim dingin seperti ini 😂

    ReplyDelete

Hai, terima kasih sudah membaca dan berkomentar. :)
Mohon maaf komentar dimoderasi karena banyak spam yang masuk.