09 September 2017

World Quran Hour Indonesia 2017M/1438H

Aku bergetar membaca ayat pertama. Di ayat kedua, dadaku seperti terpukul, rasa sakitnya seperti rasa rindu yang tlah lama terbendung. Di ayat ketiga, ku tak kuasa menahan rasa yang menyeruak dari dalam dada. Ku menangis sejadi-jadinya. Aku berhenti membaca dan hanya menangis untuk beberapa saat. Kubiarkan diri larut dalam kesedihan yang mendalam, kesedihan karena lama telah kutinggalkan Al Qur'an dan membiarkannya hanya bertumpuk di atas meja. Kuterus membaca ayat-ayat suci-NYA diiringi linangan airmata. Bacaanku amburadul! bercampur dengan isakan dan menyatu dengan gemuruh 8000 orang yang melakukan hal yang sama. Gemuruh ini terdengar sangat  indah ya Rabb. Sangaaaat indaaaah!! :')

9 Dzulhijjah 1438 Hijriah

Inilah satu waktu, dimana jutaan manusia berkumpul di sebuah tempat bernama Padang Arafah, setiap tahunnya. Mereka berkumpul untuk mendapatkan ridho dari Allah SWT, dengan penuh harap dan doa. Masa yang sangat krusial bagi Jamaah Haji, karena Haji adalah Arafah. Wukuf tidak dapat dibadalkan atau digantikan dengan dam, sehingga semua jamaah termasuk yang sakitpun datang walau harus ditandu atau diangkut ambulance. Ketika seseorang tidak berada di Arafah pada tanggal 9 Dzulhijah sampai terbit matahari, maka ia harus mengganti niat berhaji menjadi umrah dan mengganti ibadah haji di tahun berikutnya.

Sangat terbayang gambaran saat Wukuf di Arafah. Saya belum pernah berhaji ataupun pergi ke sana. Jadi saya melihat rekaman videonya saja. Begitu melihat rekaman video saat jemaah haji melakukan wukuf, rasanya hati ini bergetar. Menyaksikan sebuah pemandangan yang... Subhanallah... 

Di masa itu Allah SWT membanggakan manusia yang berkumpul di Arafah di depan para Malaikat, karena mereka datang dari berbagai penjuru dunia. Dengan pakaian ihram mereka berkumpul hanya karena keimanan mereka untuk mendapatkan Ridha dariNya. Melaksanakan rukun Islam yang kelima.

Bandung, 9 Dzulhijah 1438 H / 31 Agustus 2017

Saya terhenyak, menyaksikan ribuan jema'ah memadati halaman masjid PUSDAI Jabar/Bandung Islamic Center. Ribuan muslim berkumpul di sini dengan semangat membumikan Al-Quran al Kariim dalam WORLD QURAN HOUR.

Saya pun , insya Allah, membawa semangat yang sama dengan ribuan jemaah itu, berusaha berangkat dari rumah sepagi mungkin agar bisa ontime tiba di masjid PUSDAI. Alhamdulillah, saya tidak terlambat walaupun di dalam masjid ternyata sudah penuh sekali. Subhanallah...Allahu Akbar!!

World #QuranHour adalah tilawah/membaca Al-Qur'an bersama-sama yang dilakukan serentak di beberapa negara di seluruh dunia. World #QuranHour sebagai pengingat untuk muslim agar kembali kepada Al Qur’an, lebih sering berinteraksi dengan Al-Qur'an, tidak hanya dibaca pada saat-saat tertentu saja seperti acara pernikahan, syukuran, saat bulan Ramadhan saja atau bahkan hanya menjadi pajangan di rumah. hiks hiks, so sad.

Saya ucapkan terima kasih yang tak terhingga kepada Qordoba Qur’an karena telah menginisiasi acara ini untuk Indonesia. Selain di Bandung, Quran Hour juga dilaksanakan di Jakarta dan kota-kota lainnya. FYI, Qordoba Quran merupakan sebuah perusahaan penerbit Al Qur’an terkemuka, yang merasa bertanggungjawab untuk menebarkan dakwah Qur’an dikalangan masyarakat secara umum. 



Tahun ini tema besar dari acara World #QuranHour adalah Nation Of Compassion, berharap tema ini menjadi inspirasi besar bagi masyarakat untuk menebarkan Kasih Sayang yang bersumber dari Al Qur’an. Karena inti dari Islam adalah Rahmat bagi seluruh alam,  maka Nation Of Compassion diharapan menjadi energi kedamaian yang diwujudkan oleh pengamalan rasa Kasih Sayang sesama manusia. 

Acara dimulai pukul 8 tepat. Dipandu oleh MC kang Da'an Arya (P-Project) dan kang Nugie al Afgani. Diawali dengan Parade Tausiyah oleh lama-ulama Jawa Barat diantaranya : Ust. Abdul Azis Abdul Rouf lc., Ustadzah Mimin Aminah, dan ustadz Evie Effendie. Acara utama yaitu membaca Qur’an bersama 8000 orang yang hadir di Pusdai.



Sejenak ketika MC memandu para hadirin bagaimana Quran Hour ini akan berlangsung, saya merasakan desiran-desiran halus di hati. Saya nerveous karena sebab yang tak bisa saya definisikan. 
Pada jam itu, kami yang hadir akan mengkhatamkan AlQur'an. Setiap hadirin sudah dibagikan secarik kertas bertuliskan bagian mana yang harus dibaca. Disaat itu, dengan ijin Allah nggak ada sama sekali signal di handphone. Saya yang sejak awal ingin melakukan siaran langsung bagaimana situasi berada di kumpulan orang-orang yang cinta Quran, jadi enggak pegang Hp sama sekali disaat kami tilawah bersama. 

Tilawah dimulai dengan surat Al Fatihah, setelah itu masing-masing orang membaca sesuai dengan yang tertera pada secarik kertas (sebelumnya sudah dibagi oleh panitia).


Mulailah saya membaca bersama-sama yang hadir. Suara bergemuruh menggaung di udara. Aku bergetar membaca ayat pertama. Di ayat kedua, dadaku seperti terpukul, rasa sakitnya seperti rasa rindu yang tlah lama terbendung.  Di ayat ketiga, ku tak kuasa menahan rasa yang menyeruak dari dalam dada. Ku menangis sejadi-jadinya. Aku berhenti membaca dan hanya menangis untuk beberapa saat. Kubiarkan diri larut dalam kesedihan yang mendalam, kesedihan karena lama telah kutinggalkan Al Qur'an dan membiarkannya hanya bertumpuk di atas meja. 
Kuterus membaca ayat-ayat suci-NYA diiringi linangan airmata. Bacaanku amburadul! bercampur dengan isakan dan menyatu dengan gemuruh 8000 orang yang melakukan hal yang sama. Gemuruh ini terdengar sangat  indah ya Rabb. Sangaaaat indaaaah!! :')

pic source : fb Quran Qordoba


Setelah semua selesai membaca satu halaman atau satu lembar, dilanjutkan  pembacaan ayat dan surat pilihan bersama para ustadz yang hadir. Diantaranya: 
QS Al Baqarah 1-5 oleh ust Evie Effendie 
QS Al Hujarat 6-10 oleh ust Hannan
QS Al Kahfi 1-10 ust Ahmad Roziq
QS Ar Rahman 1-15 ust Muzamil Hasbalah
QS As Shof 1-5
QS An Nasr
3 surat terakhir Al-Qur'an.


Lalu membaca do'a khatam Al Quran : 

اللهم ارحمني بالقرآن, واجعله لي إماماً, ونوراً, وهدى ورحمةً, اللهم ذَكِّرْني منه ما نسيت, وعلّمني منه ما جهلت, وارزقني تلاوته آناء الليل, واجعله لي حجة يا رب العالمين

“Allhummarhamni bilqur’an. Waj‘alhu li imaman wa nuran wa hudan wa rohmah. Allhumma dzakkirni minhu ma nasitu wa ‘allimni minhu ma jahiltu warzuqni tilawatahu aana-allaili waj‘alhu li hujatan ya rabbal ‘alamin” 



[Ya Allah sayangilah aku dengan sebab Al Qur’an dan jadikanlah Al Qur’an untukku sebagai pemimpin, cahaya, petunjuk dan rahmat. Ya Allah, ingatkanlah aku akan ayat-ayat al Qur’an yang kulupa, ajarilah aku tentang isi Al Qur’an yang tidak aku ketahui dan berilah aku nikmat bisa membacanya di waktu malam. Jadikanlah Al Qur’an sebagai membelaku wa tuhan semesta alam].


Dilanjutkan pembacaan do'a oleh ust Abu Rabbani, sambutan semangat Jawa barat Cinta Al-Qur'an oleh wakil gubernur Deddy Mizwar, dan tausiyah Qur'ani dari ust. Hilman Rosyad Shihab Lc.

Dalam sambutannya, Wakil Gubernur Deddy Mizwar mengatakan bahwa : "Kita sebagai orang tua harus mendampingi anak-anak kita dalam setiap tahapan tumbuh kembangnya. Karena di zaman sekarang, anak bisa mengakses ,dapat melihat apapun di layar 5 inci ini (smartphone)."
Lanjutnya, "Maka dari itu, mari kita bentengi anak-anak kita dengan Al-Qur'an. mari kita ajarkan kepada anak-anak kita untuk lebih dekat dengan Al-Qur'an. Dan tidak lupa meminta perlindungan kepada Allah dari rusaknya akhlak generasi penerus bangsa."
(tidak sama persis, namun kurang lebih intinya seperti itu)

Acara WORLD #QURANHOUR Indonesia tahun 2017 selesai pada pukul 10:30 wib. Dengan adanya World #Quranhour ini, menjadi inspirasi semangat kembali kepada Al Qur’an sebagai sumber kedamaian di dunia, khususnya di Indonesia. 

Bagi saya, acara ini adalah charger agar selalu istiqomah dalam membaca Quran one day one juz dan juga mengembalikan semangat menghafal Quran yang sudah mulai luntur.

Wassalamu'alaikum wr wb


5 comments:

  1. Ya Allah, aku kok baru tau ada acara ini. Pasti mengharukan sekali ya

    ReplyDelete
  2. Wah lengkap penjelasan acaranya. Jadi terkenang saat berada di sana. Nice sharing Wien.

    ReplyDelete
  3. aku masih merinding tatkala mendengarkan ayat2 alquran dilantunkan uwiin, jadi pengen nangis

    Acaranya kece banget ya, puluhan ribu umat muslim berkumpul bareng, makasih Cordoba acara kaya gini emang kueren abis, moga sukses selalu yaa

    ReplyDelete
  4. Win... perasaan itu, serasa ada di Padang Arafah dan Masjidil Haram. Tenang, lepas, sadar diri sebagai manusia. Keren tulisannya, Teh.

    ReplyDelete
  5. Keren banget acaranya. Sayang aku gal bisa ikutan. Wikdey atuda. Semoga Alan Ada acara serupa ke depannya. Pengen ikuuut...

    ReplyDelete

Hai, terima kasih sudah membaca dan berkomentar. :)
Mohon maaf komentar dimoderasi karena banyak spam yang masuk.