23 February 2016

6 Barang yang Harus Dibawa Saat Mengajak Balita ke Acara Sekolah

Besok sekolah Dhia ada acara outing atau program sekolah yang mengambil tempat di luar lingkungan sekolah sebagai tempat belajar. Ini bukan pertama kalinya sekolah Dhia ngadain outing. Sebelum-sebelumya udah pernah.

Outing kali ini bertemakan Polisi Sahabat Anak ( PSA ) jadi kita akan pergi ke Taman Lalu Lintas di Bandung. Terus, karna besok masih hari kerja, jadi Akram (3,5 tahun) mau nggak mau harus ikut juga. Gak mungkin kalau Abudi suruh ngasuh.

Biar outing besok tetap lancar, bahagia, dan bebas tantrum, ini 6 barang yang harus dibawa saat mengajak balita ke acara outing sekolah :

1. Baju Ganti
Gak ada yang tau kemungkinan yang terjadi. Jadi saya selalu bawa baju ganti kalau membawa Akram ke acara outing sekolah. Bisa aja si anak tiba-tiba ngompol, ini buat yang udah gak bawa-bawa WC(baca:diapers sekali pake alias penampung pipis) kemana-mana. Atau si anak tiba-tiba mabok darat dan muntah-muntah. Atau pas minum ketumpahan susu. dan lain-lain. Bisa repot kalo nggak bawa baju ganti.

2. Tissu Basah dan Kering
Terdengar sepele ya? Tapi pernah waktu kapan saya nggak bawa ini jadinya ngelap tangan kotornya, ngelap mulut yang belepotan, dan ngelap-ngelap yang lain pake kerudung. bwahaha... habisan nyari-nyari yang jualan tissu nggak ada. Yaudah kerudung merangkap lap deh. -__-

3. Kantong Kresek
Kresek kecil dan kresek gede. 
Buat apaaa???
Kresek kecil ini buat jaga-jaga barangkali si anak mabuk darat. Kalau nggak bawa kantong kresek sendiri, terus si anak muntah-muntah...kan jadi mengganggu yang lain. Inget ya..ini acara outing sekolah bukan pake mobil pribadi (biasanya nyarter angkot kalau jaraknya cuma Cimahi-Bandung mah).
Kresek besar, buat nyimpen sampah. Kalau di tempat outing susah nemu tempat sampah, kita bisa nyimpen sampah di kresek sampai ketemu dengan tong sampah. Jadi kan nggak mengotori tempat tersebut.
Lihat yang lainnya bebas membuang sampah dimanapun, ngapain susah-susah nyimpen sampah di kresek. Lah, mulai dari diri sendiri aja dulu ya. :) 

4. Obat-obatan
Umumnya sih obat-obatan P3K seperti minyak kayu putih buat masuk angin, obat memar kalau-kalau anak jatuh pas bermain, dan hansaplas untuk menutup luka.
Outing bareng anak-anak TK itu rawan banget lecet. Karena mereka seneng banget lari-larian. Apalagi di ajak ke alam terbuka gini. Beuuh, makin aja pecicilannya mencapai derajat tak dapat terhindarkan. Gak bisa dilarang, kasihan anaknya dong lihat yang lainnya puas bermain. Jadi kalau saya mending membawa P3K dari pada melarang anak ikut bermain karena takut lecet.

5. Makanan dan Minuman
Kalo nggak bawa "senjata" ini bisa-bisa anak tantrum karna laper dan haus. Mungkin ada yang berpikir : ah disana juga banyak yang jual makanan dan minuman, ntar beli aja di tempat.
Tapi sebaiknya bawa beberapa dari rumah. Jadi sewaktu-waktu anak balita minta minum dan ngemil langsung bisa keluarin dari tas. Dan tentu saja harga ditempat outing biasanya lebih mahal.
Kalau anak masih ngedot, jangan sampai ketinggalan dotnya atau susunya. Bisa berabe, cyin.

Terus yang ke 6. Bawa bekal uang yang cukup.
Ini sih udah pasti atuuuh.
Di tempat rekreasi pasti banyak barang-barang yang menarik perhatian si adek ataupun kakaknya. Bekal uang yang cukup untuk jaga-jaga aja sih ( kalau anaknya lempeung seperti anak saya. Kalau saya bilang nggak beli, ya mereka mau nurut tanpa mengeluarkan tangisan dan tantrum.)

Itu sih yang biasa saya bawa kalau ngajak balita keluar. Nyiapinnya juga dari sehari sebelumnya biar nggak riweuh di pagi harinya.

Punya pengalaman serupa? sharing yuk!

16 February 2016

Kaos Gurita Bisa Ngomong "Blogger Itu Hebat"

"Blogger itu hebat. Merangkai kata saja tidak pernah lelah, apalagi merangkai masa depan kita."

( Kaos Gurita Bandung )


Serangkai kalimat di atas biasanya akan disambut dengan celotehan seperti :
"ea eaa eaaa", "uhuuuk", "ihiiiir", "ahaaai"
.....coba, apalagi yaaa. :)

Ini kaos romantis banget, sich. Pikirku. Sudah menyanjung-nyanjung Blogger dengan kalimat "Blogger itu Hebat", terus ditambahin pula dengan kata-kata romantis. Tambah klepek-klepek, dech!

Hari Sabtu lalu sepulang dari Ur Flavor Market, saya mampir ke outlet barunya di Jalan Karapitan no 89 Bandung. Waktu itu sudah hampir Maghrib. Saya, walaupun sudah sering mondar-mandir Cimahi-Bandung, tetap saja nggak hafal jalan. Tetep aja nyasar. Bisa aja sih saya pakai applikasi penunjuk jalan atau peta. Tapi, mending nanya sama orang sih kalau saya mah. Dengan mengandalkan jurus 'banyak bertanya' akhirnya sampai juga selepas maghrib.

Outlet Gurita di waktu malam.
Begitu masuk ke dalam outletnya, saya disambut ramah oleh teteh penjaganya, namanya Dew ( Sebenernya ada beberapa orang, tapi yang lain saya nggak tahu namanya). Kalau setiap toko baju penjaganya ramah gini pasti calon pembeli juga akan nyaman milih-milih bajunya. Karena sudah merasa nyaman, jadi untuk pilih-pilih produknya (dan foto-foto) pun nggak kikuk. hehehe.

Blogger belajar narsis, :v :v :v 
Nggak berapa lama setelah saya, rombongan sepertinya satu keluarga terdiri dari ayah ibu dan tiga anaknya masuk ke dalam outlet. Mereka membeli beberapa kaos. (Nggak) Iseng saya bertanya sama ibu-ibu tiga anak itu, katanya buat oleh-oleh. Mereka orang Jakarta yang lagi menghabiskan weekend di Bandung. Jadi ternyata, kaos Gurita ini sekarang sudah jadi oleh-oleh khas dari Kota Bandung. wow wow keren ya!!

Di Outlet Gurita Karapitan ini, nggak cuma kaos saja. Beberapa produk dipajang dengan manisnya di rak dan sudut ruangan. Ada topi, pin, gantungan kunci, tempelan kulkas yang semuanya bisa "ngomong" seperti ciri khas Kaos Gurita Bisa Ngomong. Dan yang manis banget adalah tas jeans dengan gambar gurita yang imut-imut banget itu. Sumpah aku pengin! :D

Harus Tahan gebuk, man!!
Hidungku nggak PESEK :v 
PIN
Demi kepentingan, muka harus diedit. heuheu
Oiya, selain kaos 'Blogger itu Hebat' ada satu lagi keluaran terbaru dari Gurita di bulan ini. Adalah kaos yang bertuliskan:

 Blogger  Indonesia itu Romantis
Menulis sepanjang hari aja mampu, apalagi mengisi hari-hari kamu... 

#eaaa :D 


Saya penasaran sekali sama dua kaos ini. Jadi dari pada saya hanya bertanya-tanya dalam hati, mendingan saya bertanya langsung sama teh Eka Riani, ownernya. Saya pertama kali bertemu langsung dengan teh Eka pada bulan Ramadhan tahun kemarin. Dari sana saya semakin kagum sama sosok beliau. Salah satu pebisnis wanita yang juga menginspirasi saya.

Alhamdulillah disela-sela kesibukannya, teh Eka mau menjawab pertanyaan dari saya blogger yang lagi berusaha narsis ini.

Di bawah ini adalah hasil wawancara online saya dengan teh Eka. Saya tuliskan sesuai dengan apa yang teh Eka jawab, nggak ditambah ataupun nggak dikurangin. Awalan dan akhiran skip aja dech ya.

Tanya :
Bagaimana sejarah kaos gurita khususnya yang tema Blogger hebat dan Romantis ini akhirnya bisa launching. Dan dari mana ide kata-katanya?

Jawab:
Kaos ini terinspirasi dari gaya bahasa gaul ala masa kini yang berisi gombalan-gombalan. Terus kenapa saya bikin untuk blogger? Karena kaos terdahulu "Sumpah Aku Ini Blogger" sering dipakai oleh blogger saat meliput atau diundang memberikan review. Buat kaos gurita, ini suatu kehormatan. Akhirnya saya simpulkan bahwa blogger itu butuh identitas berupa kaos yang memang mencerminkan dunia mereka dan mereka senang memakainya. Kalo kaosnya itu-itu terus, memakainya akan bosen, jadi disesuaikan perkembangan jaman eh perkembangan bahasa deh hehe...

Tanya :
Apakah ke depannya kaos Gurita akan melayani pemesanan kaos dengan kata-kata dari calon pembeli? Karena selama ini saya lihat banyak yang bertanya (termasuk ke saya, hehe) "Bisa nggak kalo pesan dengan kata-kata gini :(disambung dengan kalimat yang diinginkan mereka)".

Jawab :
Sudah pernah melayani keinginan membuat kaos satuan dengan kata-kata pribadi. Tapi saat dihitung biaya produksinya sangat tinggi. Akhirnya tidak terlalu gencar dipromosikan. Salah satu admin blogger bandung pernah memesan kaos satuan ini dengan tulisan "Blogger Indonesia Paling Ganteng". Siapa coba...

Teh Eka Riani

Tanya :
Bagaimana Blogger dimata teh Eka?

Jawab :
Di mata saya, blogger itu sahabat. Mungkin karena sebenernya saya suka tulis-menulis juga. Udah gitu, banyak hal yang bisa saya lakukan padahal sebelumnya belum pernah mengerjakan hal tersebut berkat bantuan tulisan-tulisan para blogger. Bener-bener pemberi cahaya di kegelapan deh. Contohnya waktu saya nekad mau piknik ke suatu pulau kecil tanpa punya kontak atau teman yang tau rutenya. Akhirnya saya bisa sampai dengan selamat bersama rombongan berkat panduan dari sebuah blog. Anggota rombongan saya sampai heran, kok bisa yakin begitu menempuh perjalanan. Belum lagi kalau namanya nyari resep, nyari obat, dll. Saya ingin seperti blogger yang memberi manfaat bagi orang lain. Gurita ingin jadi sahabat juga buat para blogger.

Dengan tiga pertanyaan di atas saya rasa cukup menjawab rasa penasaran saya walaupun sebenarnya masih banyak yang ingin saya pelajari dari beliau.


Tulisan ini diikutsertakan dalam Giveaway Kaos Gurita Sayang Blogger


Outlet Kaos Gurita Kaos Bisa Ngomong
Jalan karapitan no 89 Bandung, Jawa barat
Indonesia
website : www.kaosgurita.com
facebook : Gurita Kaos Bisa Ngomong


Nasi Lengko, Jika Aku Kangen Cirebon

Bisa dikatakan, tempat mudikku yang ke dua adalah Kota Cirebon. Sejak menikah dengan Abudi 7 tahun silam, saya udah berkali-kali main ke sana. Walaupun Kota Cirebon itu hawanya puanaaas, tapi begitu ngangenin. Entahlah, ada magis tersendiri yang membuat saya pengen tiap tahun kesana. -tapi gak kesampaian hiks.

Terakhir ke Cirebon itu sekitar 2 tahun yang lalu. Lama yaaaa -_-

Makanya, untuk mengobati kerinduan dengan kota udang itu, saya bikin satu kuliner khasnya.

Banyak sih sebenernya jajanan dan atau kuliner yang khas banget Cirebon a.l.: nasi jamblang, docang, krupuk mlarat banjur, dan lain sebagainya. Tapi yang paling memungkinkan untuk dibuat saat lapar adalah Nasi Lengko. Nasi Lengko ini praktis banget dan cepet bikinnya.

Nasi Lengko Khas Cirebon
Melihat fotonya aja pasti udah bisa ditebak bahannya apa aja. Yup!
Bahannya antara lain :
- (tentu saja) nasi putih
- tempe goreng
- ketimun
- bawang goreng
- kecap manis
Udah itu aja sudah cukup untuk bisa dinamakan nasi Lengko. Kalau yang versi asli di sana sih ada tambahan lagi bahan-bahan yang lain seperti daun bawang atau batangnya bawang (duh apa ya namanya).

baca juga: Waterboom Ade Irma Suryani Cirebon

Cara penyajiannya gampang banget kok.
Taruh nasi putih di piring. Susun di atasnya potongan tempe goreng dan ketimun. Taburi dengan bawang goreng renyah. Terus terakhir kecap manis. udah jadi. Tinggal ammm.

Kerinduan akan Kota Cirebon sedikit terobati dengan makan siang Nasi Lengko ini. Yang penasaran bikin aja sendiri di rumah yaaa.

Kamu kangen kota-mu? Biasanya ngapain?
(Ide untuk Giveaway saya yang akan segera datang.)

14 February 2016

Ur Flavor Market, Tempatnya Makanan Unik

"Keliatannya enak, nich!"
Etapi, aku kan lagi diet.
"Aaah, tapi kapan lagi nyicipin makanan di Ur Flavor Market ini?"
Inget woi, ntu badan udah bulet kek gitu.
"Dietnya kan bisa besok lagi. Ah udah ah, makan aja!"
(Konflik batin yang lagi berusaha diet. Tapi dietnya besok lagi besok lagi.)

Gimana saya gak tergoda cobak, makanan unik-unik ada di sini. Dari yang ala-ala masakan barat sampai masakan khas Indonesia seperti bala-bala. Minumannya juga unik-unik seperti susu almond, green tea, dll. Dan yang paling gak nahan godaannya adalah es krim pot dan Hey Banana (pisang yang dilumuri coklat). Yummy banget!!

Lihat dulu nih foto-fotonya.

es krim pot dan es krim kuburan

green tea from Flavious Tea

Hey Banana

Masih baaaanyak lagi makanan, cemilan dan minuman yang gak kalah yummy.
Yang lagi di sekitaran Bandung, gak ada salahnya mampir kesini ke Trans Studio Mall, jalan gatot Subroto Bandung. Masih ada sehari lagi nih, karna Ur Flavor Market ini diadain dari tanggal 10-14 February 2016.

Setelah kenyang makan-makan, saya dengerin dengan seksama wejangan dari dr. David Budi ( DF Clinic ).
" Boleh suka eskrim dan cokelat, asal makanan yang kita makan dalam sehari itu juga seimbang antara karbohidrat, protein, dan vitaminnya. Kebiasaan kita, dalam sehari biasanya karbohidratnya terlalu mendominasi, sedangkan nutrisi yang lain kurang."

Iya juga sih. Contoh menu makan saya : sarapan : bubur ayam (karbohidrat); makan siang : nasi, tumis kangkung, perkedel (karbohidrat masih mendominasi); makan malam karna lagi hujan dan dingin enaknya makan mi rebus pake telor (duh, ini maaah karbo lagi). huhuhu

Dokter menambahkan, " Boleh makan yang digoreng-goreng asal nge-gorengnya pakai minyak goreng dari kelapa (kalau bahasa Jawa-nya lengo Bothok), bukan kelapa sawit."
Umumnya, masyarakat di Indonesia memakai minyak goreng kelapa sawit untuk memasak segala macam makanan. Minyak goreng kelapa sawit itu seperti olive oil yang kalau digoreng justru akan rusak. Nah nah pada bengong, kan? Pengetahuan baru buat kita-kita, nih.

Selain dr. david, ada dua nara sumber lagi mbak Ika Rahma Dapur hangus dan mas Putra Agung TFX. Membahas tentang Food Fotography dan Food Blogger.

Mbak Ika, Dokter David, Mas Putra

" Memotret makanan yang paling umum itu biasanya pakai high angle," ujar mbak Ika.

Menurut mbak Ika, memotret makanan dibilang berhasil jika orang yang melihat foto kita akan ngiler, ngeces dan pengin makan makanan itu. Oiya tips dari mbak Ika lagi, hindari memotret makanan dari sudut 30-45 derajat . Karena hasilnya nggak akan maksimal. Contohnya kalau motret gelas berisi air di atas meja, difoto dengan sudut 45 derajat, hasilnya seperti airnya akan tumpah. Coba aja.

Kalau dari mas Putra, sebagai food blogger, menuliskan review itu bersifat subjektif. jadi tergantung selera masing-masing. Sukanya menjadi food blogger adalah bisa mencicipi makanan dengan gratis. hehe. Dukanya, biasanya badannya juga menyesuaikan, melar.

Sebelum ditutup, ada pembagian doorprice. Seperti biasanya, acara gak rame kalo gak ada doorpricenya, hahaha (*bercanda ini mah* :D )
Acara yang berlangsung selama satu jam itu berasa sangat cepat. Yaaaaa, udahan lagi.

Acara ini disponsori oleh Blogger BDG, Kaos Gurita kaos bisa ngomong, Syaamil Qur'an, dan Smartfren 4G LTE.

Ayok yang hari ini ada di sekitaran Bandung, jangan lupa mampir ke Ur Flavor Market. Icip-icip makanan yang enak-enak. Udaaah, dietnya bisa besok lagi. #eh














11 February 2016

Treatment di DF Clinic? Mauuu!

Sejak bergabung dengan grup facebook BloggerBDG sekitar tujuh bulan yang lalu, jadi banyak undangan acara-acara yang mengundang Blogger. Dari undangan nonton film terbaru, launching brand tertentu, sampai acara keren yang sebenarnya kalau dinominalkan pakai uang tuh banyak. Buaanyaaak!

Tapi untuk anggota BloggerBDG, acara-acara seperti itu gratis bahkan pulang dapet goddiebag. mhihihi.. (*duh yaa, gudibeg disebut-sebut* :p )

Iya nih, BloggerBDG (yang sekarang sudah menjadi komunitas) memang memfasilitasi anggotanya untuk mendapat banyak keuntungan dari ngeblog. Jadi ngeblognya agar lebih profesional dan lebih terlatih menuliskan reportase yang ala Blogger (unik, beda dengan reportase wartawan dan media massa). Seperti ituuh.

Blogger BDG
Pun di bulan Februari ini, BloggerBDG tengah ngadain kerjasama bareng DF Clinic. Blogger yang terpilih, akan jadi "brand ambasador"nya klinik kecantikan ini dan mendapat benefit treatment 3 bulan gratis. GRAATIISS! *)dicapslock biar drama. :)

Blogger mana yang nggak ngences dikasih gratis untuk mencoba treatment yang bagus banget (Blogger juga manusia, kadang cinta gratisan juga. :D )

Seperti yang didengung-dengungkan oleh teman-teman yang sudah pernah mencoba dan merasakan sendiri. Kayak teh Nchie Hanie, teh Evi Sri Rezeki, teh Efi Fitriyah, dan lain-lain. DF Clinic sangat sangat sangat profesional, makanya saya nulis ini untuk mengikuti seleksi tersebut. Semoga saja saya lolos. :D :D

Terus, terus.... Semalam saya main-main ke semua blog yang pernah nge-review DF Clinic termasuk blognya teh Evi Sri Rezeki. Saya baca dari awal sampai akhir teh Evi melakukan perawatan di DF Clinic (ada 5 postingan kalau gak salah). Ternyata saya punya masalah yang sama dengan teh Evi yaitu bopeng bekas jerawat karena kebiasaan pencet-pencet jerawat. Selain itu jerawat batu yang masih suka muncul kalo saya nggak kuat nahan godaan makan ikan asin atau seafood. Tapi meskipun problemnya sama, katanya treatmentnya bisa berbeda, lhoh. Soalnya akar permasalahan kulit satu dan lainnya belum tentu sama. Dari situ makin yakin aja kalau perawatan di DF Clinic itu nggak main-main. Tiap 'pasien' ditangani secara berbeda walaupun masalahnya sama. Dokternya, peralatannya, beautiesnya, para nurse dan terapiesnya, obat-obatannya, dsb dsb semua berstandart tinggi dan berlisensi. Mantaaaap. *lap ences*

Eh ngomong-ngomong, DF Clinic juga ada Body Treatments-nya juga katanya. Ada spa dan sliming. Hmmm, yang terakhir ini, saya ingin DF Clinic membantu saya biar nggak gemuk banget kayak sekarang. Bisa nggak yaaa? (*minta diiyain*)
Seenggaknya diet apa atau pola makan yang kayak gimana yang harus saya terapkan. Pasti dokter di DF Clinic punya solusinya. Yakin.
Jika saya berhasil, saya harus bawa suami saya ke sini, biar bodynya nggak makin melar. Gak cuma itu, biar sehat juga sih sebenarnya. Soalnya kalau nggak ada coach-nya pasti susah untuk berhasil, kan.

FYI, saya ini sering merasa kalau orang-orang ( kecuali teman sekolah ) setiap kali tahu tahun kelahiran saya tuh pasti kaget. Baik itu secara langsung maupun enggak. Tahu dari mana? Saya tahu dari ekspresi mereka. (*visual banget saya orangnya, muehehe)

Antara mimpi dan kenyataan. #ahay
Emang sih, kulit muka saya terlihat lebih tua. Bekas jerawat, pori-pori besar, minyak di wajah udah kayak bungkus gorengan, dan bla bla bla. Bukannya saya gak pernah melakukan perawatan, rajin malah. Tapi mungkin produknya yang nggak cocok atau gimana saya nggak tahu. Saya jadinya sering gonta-ganti. Pernah dulu sekali melakukan perawatan di salon kecantikan. Muka jadi mulus emang, tapi pas berhenti kembali seperti semula bahkan jerawat tumbuh lebih merajalela.

BloggerBDG... DF Clinic... Ubah mimpiku menjadi nyata. Bisa kan? Bisa kan? Bisa kan?


08 February 2016

Jawaban Dokter tentang Gay dan Lesbian

" Dok, bagaimana dengan seorang gay, lesbian, dan penyimpangan seksual lainnya? Apakah itu juga ada faktor dari guideing puberty yang salah? Atau faktor asupan nutrisi saat masa pertumbuhan juga mempengaruhi?" Sebuah pertanyaan terlontar dari salah seorang ibu peserta seminar "Menjadi Ibu Bijak" beberapa waktu yang lalu.

Kemudian dr. David Budi menjawab dalam konteks materi yang beliau bawakan "Guiding Pubertas" bukan dalam konteks agama ya manteman ;) . Penasaran jawabannya seperti apa? Tonton video ini.


Di Auditorium Prodia Bandung ini, saya mendapat buanyaaaaaak sekali ilmu-ilmu baru yang sebelumnya saya nggak paham banget, sejak menghadiri seminar ini saya seperti ada yang menepuk pundak saya sambil bilang begini : " Ini PR kamu Win. Kamu sebagai orang tua, dari anak perempuan dan laki-lakimu itu. Jaga mereka baik-baik. Jangan asal-asalan, asal ngasih makan dan asal mendidiknya."

Nggak nyesel tanggal 23 Januari 2016 yang lalu hadir dengan ninggalin anak-anak yang minta ditemani jalan-jalan di jalan Wastukencana no 18 Bandung. Selain dapat ilmu yang keren banget, juga sekalian ketemu dengan teman-teman.

Seminar kemarin itu, ada 5 materi yang disampaikan oleh para profesional di bidangnya masing-masing.

1.  Dokter Yovi menyampaikan Deteksi Dini Gangguan Pertumbuhan Anak
2.  Dokter Siti Nur Fatimah menyampaikan Nutrisi Untuk Tumbuh Kembang Optimal
3.  Dokter David Budi menyampaikan Guiding Puberty 
4.  Dokter Jenny Meilinawaty menyampaikan How to Maintain Sexual Desire on Your Marriage Life 
5.  Bapak Jahja B. Soenarjo menyampaikan Life Balance Quadrant 

Semua materinya sudah ada di google drive. Manteman bisa membacanya di sini. :) 

Sayang sekali, sayaaaaang sekali... Peserta yang hadir di seminar dengan tema "Menjadi Ibu Bijak" kemarin itu menurut saya masih sedikit. Kursi masih banyak yang kosong. Padahal sayang karena materinya sumpah kece tornado (kece badai udah terlalu mainstream).

Semoga seminar yang diadakan oleh Yayasan Kharisma Satria Kirana berikutnya bisa lebih banyak lagi yang hadir. Catat tanggalnya ya, karna seminar ini akan diadakan secara berkala di Bandung atau Jakarta. Seminar berikutnya di bulan Maret.

Seminar Charity peduli sesama bertujuan menggalang dana. Seluruh pendapatan dari seminar ini berfokus untuk membantu para jompo yang tidak mampu, tidak punya keluarga, atau yang sangat kekurangan di daerah Bandung, tepatnya di desa Cileutik Cicaheum.

Pengen tahu lebih banyak tentang program Charity ini? Silahkan manteman lihat Proposalnya.



***
Ada satu tulisan bagus yang saya sadur dari grup Charity Peduli Sesama Yayasan Kharisma Satria Kirana :

Di Jepang dulu pernah ada tradisi membuang orang yang sudah tua ke hutan. Mereka yang dibuang adalah orang tua yang sudah tidak berdaya sehingga tidak memberatkan kehidupan anak-anaknya.
Pada suatu hari ada seorang pemuda yang berniat membuang ibunya ke hutan, karena si Ibu telah lumpuh dan agak pikun.

Si pemuda tampak bergegas menyusuri hutan sambil menggendong ibunya. Si Ibu yang kelihatan tak berdaya berusaha menggapai setiap ranting pohon yang bisa diraihnya lalu mematahkannya dan menaburkannya di sepanjang jalan yang mereka lalui.

Sesampai di dalam hutan yang sangat lebat, si anak menurunkan Ibu tersebut dan mengucapkan kata perpisahan sambil berusaha menahan sedih karena ternyata dia tidak menyangka tega melakukan perbuatan ini terhadap Ibunya.
Justru si Ibu yang tampak tegar, dalam senyumnya dia berkata: “Anakku, Ibu sangat menyayangimu. Sejak kau kecil sampai dewasa Ibu selalu merawatmu dengan segenap cintaku. Bahkan sampai hari ini rasa sayangku tidak berkurang sedikitpun. Tadi Ibu sudah menandai sepanjang jalan yang kita lalui dengan ranting-ranting kayu. Ibu takut kau tersesat, ikutilah tanda itu agar kau selamat sampai dirumah”

Setelah mendengar kata-kata tersebut, si anak menangis dengan sangat keras, kemudian langsung memeluk ibunya dan kembali menggendongnya untuk membawa si Ibu pulang ke rumah.

Pemuda tersebut akhirnya merawat Ibu yang sangat mengasihinya sampai Ibunya meninggal.
‘Orang tua’ bukan barang rongsokan yang bisa dibuang atau diabaikan setelah terlihat tidak berdaya. Karena pada saat engkau sukses atau saat engkau dalam keadaan susah, hanya ‘orang tua’ yang mengerti kita dan batinnya akan menderita kalau kita susah. ‘Orang tua’ kita tidak pernah meninggalkan kita, bagaimanapun keadaan kita, walaupun kita pernah kurang ajar kepada orang tua. Namun Bapak dan Ibu kita akan tetap mengasihi kita.

Mari kita merenungkan, apa yang telah kita berikan untuk orang tua kita, nilai berapapun itu pasti dan pasti tidak akan sebanding dengan pengorbanan ayah ibu kita.
Muliakan ia selagi masih hidup, dan doakan jika telah tiada.

Pengusaha baja/Pemilik PT. Artha Mas Graha Andalan. 
Ketika ditanya rahasia suksesnya menjadi Pengusaha, jawabnya singkat:
“Jadikan orang tuamu Raja, maka rezeki mu seperti Raja”.

Pengusaha yang kini tinggal di Cikarang ini pun bercerita bahwa orang hebat dan sukses yang ia kenal semuanya memperlakukan orang tuanya seperti Raja. Mereka menghormati, memuliakan, melayani dan memprioritaskan orang tuanya. 
Lelaki asal Banyuwangi ini bertutur, “Jangan perlakukan Orang tua seperti Pembantu".
Orang tua sudah melahirkan dan membesarkan kita, lha kok masih tega-teganya kita minta harta ke mereka, pada hal kita sudah dewasa. Atau orang tua diminta merawat anak kita sementara kita sibuk bekerja. Bila ini yang terjadi maka rezeki orang itu adalah rezeki pembantu, karena ia memperlakukan orang tuanya seperti pembantu. Walau suami/istri bekerja, rezekinya tetap kurang bahkan nombok setiap bulannya.

Menurut sebuah lembaga survey yang mengambil sampel pada 700 keluarga di Jepang, anak-anak yang sukses adalah : mereka yang memperlakukan dan melayani orang tuanya seperti seorang Kaisar. Dan anak-anak yang sengsara hidupnya adalah mereka yang sibuk dengan urusan dirinya sendiri dan kurang perduli pada orang tuanya.

Tapi juga JANGAN mendekati orang tua hanya untuk mendapatkan hartanya.

Mari terus berusaha keras agar kita bisa memperlakukan orang tua seperti raja. Buktikan dan jangan hanya ada di angan-angan.

Beruntunglah bagi yang masih memiliki orang tua, masih BELUM TERLAMBAT untuk berbakti. Sebelum mereka kembali keharibaan Allah. UANG bisa dicari, ilmu bisa di gali, tapi kesempatan untuk mengasihi orang tua kita takkan terulang kembali.

***