14 September 2016

Experience With UBER Bandung


Apa sih UBER ??

"Win, kesini naik apa?"
"Uber."
"Uber ? Apaan tuh?"

Ternyata masih banyak lho wargi Bandung yang belum tahu apa itu Uber. Sejenis kendaraan apakah? "Aku mah taunya uber-uberan." (javanese) yang artinya kejar-kejaran, kata mereka.
Lalu , bleh bleh bleh saya jelasinlah ke mereka. Atuda pada penasaran banget, sih. Kok bisa dengan sentuhan jari mobil bisa dateng sendiri ( bersama supir ) lalu nganterin kita kemanapun?

Nah kalau masih ada yang nanya lagi, saya kasihin aja link tulisan ini. Biar gak berulang kali menjelaskan hal sama. Sampe hapal saya.
Oya, bacanya jangan buru-buru. Nyante aja sambil nyemil seblak.

Kalau kata mas Gia Andhika , Marketing managernya Uber Bandung, Uber itu sebenarnya adalah bisnis aplikasi berbasis teknologi, yang mana ingin memudahkan orang-orang dengan menyediakan layanan kendaraan yang siap dipanggil kapan saja dan dimana saja.

Kalau enggak paham, penjelasan sederhananya gini,
Uber itu seperti taksi tapi memakai applikasi handphone. Uber nggak memakai argo. Tapi memakai jarak dan waktu tempuh dalam perhitungan biayanya. #eehGimana?? ( yaaa, sama aja kali Win)
Kalau penjelasan gampangnya mah semacam OKjek gitu lah, tapi menggunakan mobil.
Jadi, kalau mau pake Uber harus donlot aplikasinya, ya? ya eyalah atuh Mbak.
*masih ada yang nanya gitu lhoh. :) sabar... saba...r sabar...

Masih menurut mas Gia, awal mula tercipta Uber itu di San Fransisco. merupakan pengalaman foundernya sendiri Travis Kalanick. Saat itu ia kesulitan menumpang angkutan umum karena ternyata tidak ada satu pun angkutan yang lewat pada malam hari di kota itu. Lalu tercetuslah ide ini. Bagaimana agar orang-orang tidak lagi kesulitan mencari tumpangan bahkan pada saat dini hari sekalipun. Bagaimana hanya dengan sentuhan jari, tumpangan/kendaraan akan datang menjemput dan mengantarkan Anda.
( monolog : Macem Aladin aja ya manggil karpet terbangnya. Begitu dipanggil langsung datang dan mengantarkan si Aladin kemanapun ia mau. )

Pertama kali tahu dan memakai UBER

Sedikit cerita boleh yaa.
Lebaran tahun ini (2016), saya mudik naik kereta api. Waktu berangkatnya mah enak, diantar sampai stasiun sama suami. Saya berangkat terlebih dahulu bareng dua bocah, lalu suami menyusul seminggu kemudian -satu hari sebelum lebaran. Nah, pas balik lagi ke Bandungnya yang repot. Barang bawaan menjadi bertambah. Yang awalnya cuma 1 biji koper besar, tas ransel 2 (punya saya dan suami) dan tas selempang 2. Sekarang ditambah dengan sekardus oleh-oleh dan sekarung beras. hahaha, kalau mudik memang wajib bawa beras. Kalau nggak rasanya kurang afdol. Walaupun cuma buat sarat aja sih untuk membuat lega dan nyenengin orang tua. 

Kami pun bingung (waktu itu juga sama, saya belum kenal sama Uber ), dari stasiun Kiaracondong ke rumah ( di daerah Kamarung, Kota Cimahi ) mau naik apa?

Naik KRD ( Kerata Daerah )?
Kalau naik KRD harus nunggu sekitar satu jam menunggu keretanya datang. Terus, setelah naik KRD harus naik angkot lagi plus dilanjut ngojek sampai depan rumah. Belum nuntun anak-anak, belum barang bawaan. kebayang?

Naik mobil carteran?
Biasanya, di stasiun itu banyak mobil carteran. tapi satu mobil ( biasanya carry atau minibus ) dipakai barengan. Jadi satu mobil ada beberapa rombongan gitu yang satu arah tujuan. Dan ini nggak sampai rumah pula, harus naik angkot lagi, naik ojeg lagi. Beuh, riweuh bin repot lah.

Mau naik taksi konvensional? 
Jujur aku sih takut argonya membengkak karena Bandung kalau sore hari pasti macet. 

Jadinya atas saran kang bojo, waktu itu saya download deh UBER. Downloadnya di Playstore. Masih pertama kali, masih nunak-nunuk banget gimana pakenya. haha

Jadi di Uber ini ada 4 jenis ternyata:
Uber X, uber dengan biaya rendah. Ini yang selalu saya pakai. Ingat!! prinsip emak-emak irit.
Uber Black, uber mobil mewah tapi tetap terjangkau. Mobil-mobilnya ( pada awalnya ) hitam semua makanya dinamai Uber BLACK. Namun sekarang-sekarang sudah enggak semua hitam.
Uber Pool , ini satu mobil Uber bisa dipakai bareng-bareng.
Satu lagi, Uber Motor. 

Waktu memakai Uber pertama kali ini, saya merasa emejing banget lhoh. Masa', dari Kiaracondong sampai rumah cuma 30.000an aja. WOW. Murah banget kan? Dibanding jika kami menggunakan transportasi yang lain.
Itu pertama kali saya memakai Uber. Sebagai pengguna baru, saya masih bengong-bengong bego aja tahu ongkosnya cuma 30 ribu. Kok bisa murah banget gini? 
Ternyata sekarang-sekarang ini saya baru ngeh. Ini karena saya pakai kode unik agar dapat kredit atau dikasih potongan di pemakaian pertama. Waktu itu dikasih kredit 50 ribu. Kalau sekarang sih katanya 30.000. Tapi lumayan banget tuh.
Jadi biaya aslinya mah sekitar 80.000an.

Oiya, kalau Anda baru saja memakai Uber untuk pertama kali, boleh banget pakai kode : ed1gmhp8ue

Masukkan kode di atas, maka Anda bisa dapat kredit 30 ribu.

Cerita-Cerita Pengalaman Memakai Uber

Seminggu yang lalu, saya harus datang ke satu acara di Bandung. Well aku bilangin aja ya. Acara gathering Uber bareng blogger. :)
 Dua hari sebelumnya udah fix anak-anak ikut suami main di tempat kerjanya. Ehh. sehari sebelumnya dikasih tahu kalau suami harus ke luar kota. Jadi mau nggak mau dua bocah ini harus ikut saya. 

Kalau nggak sama anak-anak, saya sih kemana-mana biasa pake motor. Tapi di situasi seperti ini :  Jarak dari rumah di Cimahi sampai tempat acara di Brother Jonn and Sons Bandung lumayan jauh. Bermotor bertiga sama anak-anak itu paur  (sundanese : ngeri, khawatir ) kalau jarak jauh. Acara dari pukul 16:30 sampai selesai. Prediksi saya selesai selepas maghrib bahkan bisa sampai jam 7 atau habis Isya'. Terus cuaca sekarang ini juga nggak menentu. Dari yang panas terik bisa saja tiba-tiba hujan lebat. Belum lagi kalau anak-anak ngantuk dan tertidur saat di jalan atau belum sampai tujuan. Bahaya banget men!

Lagi-lagi saya tertolong dan aman karena memakai UBER. Sudah ya dijemput di depan rumah, ontime, dianterin sampai tempat tujuan pula. Terus driver-drivernya juga enak banget nyetirnya. Sepertinya saya sudah merasa nyaman menggunakan Uber. 

Kesini-sini, saya jadi sering pakai Uber kemana-mana. kalau disebutin banyak alasan saya memakai Uber. Ini alasan kenapa saya sering menggunakan UBER

1. Aman
Setelah beberapa kali menggunakan Uber, saya menyimpulkan : tidak merasa khawatir akan terjadi tindak kejahatan di dalam mobil. Karena
- Nama driver plus fotonya tertera disaat kita memesan Uber. Juga informasi tentang mobil ( plat, jenis, warna ) terpampang jelas di applikasinya.
- Nomor telepon baik penumpang dan drivernya dirahasiakan untuk menjaga privasi.
- Kita dapat meminta tumpangan dari mana saja dan menunggu di mana kita minta dijemput.




Bisa minta jemput di mana saja

- Mobil bisa terpantau dari layar applikasi. Misalnya kayak kejadian waktu kang Budi mau ke Bandara. Waktu itu beliau belum pasang applikasi Uber sendiri di hapenya. jadi pesan Ubernya memakai akun saya. Saya yang di rumah, bisa melihat si mobilnya sudah sampai mana. Dhia sama Akram paling senang nih memperhatikan mobil yang melaju di layar ponsel.
- Kita juga bisa lho share ke teman atau keluarga track perjalanan kita agar ada yang memantau perjalanan agar tetap aman.

2. Nyaman
Terutama, saat perjalanan yang sampai setengah jam lebih, anak-anak bisa tidur selama perjalanan.
Mobil-mobil yang dipakai Uber bukan mobil otok-otok.Karena salah satu persyaratan mobilnya bisa digunakan untuk Uber adalah mobil tahun 2012 maksimal. CCnya minimal 1200 cc.
Pakai Uber itu seperti pakai mobil sendiri. Tapi walaupun senyaman pakai mobil sendiri, sebaiknya tetap jaga sopan santun dan attitudenya. Jangan ninggalin sampah di dalam mobil, dll.

3. Efektif waktu dan biaya

Setiap ransaksi selalu dikirim rinciannya lewat email.
Biaya enggak mahal-mahal amat. Justru cenderung lebih murah menurut saya. Dibandingkalau dengan naik angkot. Udah ya lama nunggu karena angkotnya ngetem, bayarnya untuk sampai tempat tujuan berkali-kali naik dikalikan jumlah anggota keluarga (ya kan contohnya saya yang bawa dua anak :) ).

4. Sistemnya
Untuk soal support sistemnya, bisa dibilang user friendly. 
Klik bantuan jika mengalami kesulitan. Misalnya ketika saya enggak merasa membatalkan pemesanan, sehingga kena charge di pemesanan berikutnya. Saya tinggal klik BANTUAN yang ada di menu. Saya klik di history-nya transaksi mana yang bermasalah.

Ada keluhan? klik Bantuan
Di Indonesia, Uber telah beroprasi selama dua tahun. Sedangkan di Bandung sendiri baru satu tahun ini. Ini dia orang-orang dibalik Uber Bandung , sebagian dari tim Marketingnya.



Waktu awal-awal saya memasang Uber di handphone, jumlah mobil Uber yang beroprasi di Cimahi tuh cuma satu-dua aja. Sekarang sudah banyak yang menjadi driver Uber rupanya.
Ah pengen yaaa, kerjanya flexible kapanpun kita punya waktu senggang. Kalau Anda punya mobil, kenapa enggak di-Uber-in aja. :)

Ngomong-ngomong, akhir-akhir ini saya suka sekali dengerin lagu "Faded" -Alan Walker sama "Locked Away". Saya akan langsung kasih rate bintang 5 ke driver yang muterin lagu ini saat saya menumpang. :)))

7 comments:

  1. Holla teh.. ternyata saya udah follow teteh

    ReplyDelete
  2. Uber ini mah andalan saya bersama anak-anak.
    Heehe..mengingat bontotnya masih pada lelembut.

    ReplyDelete
  3. recomended bgd ya mbk si uber ini, teutma segi keamanqnnya, tfs yak

    ReplyDelete
  4. Kalau di Bogor kayaknya belum ada Uber, Mbak. Sukanya pakai Grab. Memang layanan seperti ini jadi aalternatif buat transportasi yang aman dan nyaman. Ga perlu mikir parkir, asuransi, bahan bakar, service, dan lain-lain. Hehe..Praktis. Mungkin gaa bisa pas tengah malam aja soalnya daha pada pulang biasanya. Uber ga bisa dipesan ya Mbak?

    ReplyDelete

Hai, terima kasih sudah membaca dan berkomentar. :)
Mohon maaf komentar dimoderasi karena banyak spam yang masuk.